ISTIMEWA! Menko PMK Turun Tangan di Kasus Seluncuran Kenpark Surabaya yang Bikin 17 Korban Terluka

8 Mei 2022, 21:23 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendampingi Menko PMK Muhadjir Effendy menjenguk korban jatuh dari seluncuran Kenjeran Park (Kenpark) yang ambrol. /Zona Surabaya Raya

ZONA SURABAYA RAYA- Insiden jatuhnya 17 korban akibat seluncuran air Kenjeran Park (Kenpark) Surabaya tampaknya menjadi kasus yang istimewa. Tak hanya menyedot perhatian Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Ternyata, insiden seluncuran air Kenpark ini juga mencuri perhatian Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI (Menko PMK) Muhadjir Effendy.  

Buktinya, Menko PMK Muhadjir Effendy pun turun langsung melihat kondisi para korban seluncuran air Kenpark di RSUD Dr Soewandhie dan RSUD Dr Soetomo, Minggu, 8 Mei 2022.

Mendapat perhatian dari Menterinya Presiden Jokowi, Nurul Khumaidah, salah  merupakan satu orang tua yang anaknya menjadi korban insiden suluncuran Kenpark, mengaku senang.

Baca Juga: DEAL! Persebaya Disebut Sudah Sepakat dengan Striker Asing Ternama, Mengarah ke Luc Castaignos

"Terima kasih atas kunjungannya Pak Wali Kota. Kami sebagai warga merasa senang sekali dikunjungi. Saya mohon doanya semoga anak saya cepat sembuh," ucap Nurul.
 
Warga Kedung Mangu, Kelurahan Sidotopo Wetan, Kecamatan Kenjeran Surabaya itu mengaku, ada tiga anaknya menjadi korban dalam insiden tersebut.

Saat ini, anak pertamanya sedang menjalani perawatan di RSUD Dr Soetomo, sedangkan anak kedua dan ketiga di RSUD Dr Soewandhie. 

"Perawatan di rumah sakit sangat baik. Semua biaya perawatan ditanggung pihak Waterpark kenjeran. Mereka (manajemen) bertanggungjawab," ungkapnya.
 
Menko PMK Muhadjir Effendy mengaku prihatin atas insiden kecelakaan wahana Waterpark Kenjeran Surabaya yang terjadi pada Sabtu kemarin, 7 Mei 2022.

Baca Juga: Didatangi Gubernur dan Wali Kota Surabaya, Begini Pengakuan Pengelola Kenpark soal Insiden Seluncuran

Ia berharap, insiden di Surabaya ini menjadi yang terakhir dan tidak kembali terulang ke depannya.

"Saya bersama Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) membesuk anak-anak yang kemarin mengalami insiden di Kenjeran Waterpark. Tadi cek kondisinya (korban) masing-masing," kata Muhadjir usai menjenguk korban di RSUD Dr Soetomo Surabaya.

Sebelum ke RSUD Dr Soetomo, Menko PMK bersama Wali Kota Eri Cahyadi juga mengecek kondisi korban yang tengah dirawat di RSUD Dr Soewandhie Surabaya. Ia menyatakan, seluruh korban sudah mendapatkan perawatan yang maksimal dari rumah sakit.

"Insyaallah ditangani oleh dokter-dokter yang sangat berkompeten, sehingga semuanya bisa terselesaikan dengan baik," tuturnya.

Baca Juga: Bos Kenjeran Park Bakal Dipanggil DPRD Surabaya, Buntut Seluncuran Ambrol yang Akibatkan 17 Korban

Menko PMK berharap, insiden serupa tidak kembali terjadi untuk ke depannya. Makanya, ia juga mengimbau kepada para pengelola tempat wisata agar rutin melakukan pengecekan wahana dan memastikan kondisinya aman.

"Kalibrasinya dicek, standarnya. Kalau itu kreatornya dari luar, juga sering-sering untuk dicek dan dipastikan kondisinya aman," pesan dia.

Di samping itu, Menko PMK juga mengingatkan kepada petugas wahana wisata agar intens mengawasi pengunjung yang menggunakan alat permainan. Jangan sampai penggunaannya itu melebihi atau melanggar prosedur.
 
"Apalagi wahananya punya risiko tinggi, jangan sampai ditinggalkan dan betul-betul waspada. Namanya anak-anak bermain kan ada saja yang memanfaatkan wahana. Jadi harus diawasi betul," tegasnya.

Baca Juga: Video Viral! Anak Kecil Dibanting Berkali-kali di Aspal Oleh Pria Telanjang

Hal yang sama juga sebelumnya telah ditegaskan Wali Kota Eri Cahyadi. Selain wajib memiliki izin, setiap pengelola wisata di Surabaya juga harus memastikan perawatan wahana permainan dilakukan secara berkala.

"Oleh karena itu, kita nanti lakukan evaluasi di tempat wahana atau wisata lainnya,” ujarnya.
 
Di samping itu, Wali Kota Eri Cahyadi juga menyatakan, setiap pengelola atau investor yang memiliki wahana wisata, juga harus memberikan laporan hasil kelayakan. Sebab, setiap penggunaan fasilitas atau wahana wisata harus sesuai dengan kapasitasnya.

"Ini menjadi pembelajaran betul untuk pengelola tempat wisata. Bagaimana tempat wisata harus selalu melihat keamanan, kekuatan permainannya," tandas Eri Cahyadi. ***

Editor: Ali Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler