Network
ZONA SURABAYA RAYA - Pemegang saham mayoritas Persebaya Surabaya, Azrul Ananda angkat bicara, menyusul kejadian akhir-akhir ini menyangkut pemain dan Bonek hingga menyedot perhatian publik.
Peristiwa itu diantaranya dipelesetkannya lagu Song for Pride oleh tiga pemain lokal Persebaya, yakni M. Supriyadi, Andre Oktaviansyah dan Andhika Ramadhani.
Setelah Bonek bersuara keras, ketiga pemain Persebaya Surabaya itu pun meminta maaf dan menyampaikan klarifikasinya. Termasuk sang Manager Bajol Ijo, Yahya Alkatiri.
Belakangan muncul kasus lagi. Andre Kobra, panggilan Andre Oktaviansyah dikabarkan mendapat ancaman diduga dari oknum Bonek hingga berbuntut laporan ke polisi.
Baca Juga: Persebaya Surabaya Disebut Hampir Deal dengan Ripal Wahyudi, Siapa Dia? Ini Biodata dan Statistiknya
Kasus ini akhirnya diselesaikan dengan kekeluargaan. Terkait inilah, Azrul Ananda kembali mengingatkan Bonek untuk senantiasa mendukung maupun mengkritik dengan cara yang sehat.
Itu semua harus dilakukan demi menjaga nama baik Bonek, Persebaya, juga Kota Surabaya.
”Jangan sampai kita semua mudah diprovokasi dan dipecah-belah di tahun yang sedang sensitif ini,” kata Azrul dikutip dari akun @officialpersebaya, Sabtu 15 April 2023.
”Kita harus benar-benar berhati-hati, agar tidak diprovokasi pihak-pihak yang ingin terus membuat jelek nama Bonek,” tegas Azrul.
Andre Oktaviansyah Dapat Ancaman
Sebelum Azrul Ananda menyampaikan pesannya itu, Official Persebaya mengungkapkan bahwa Andre Oktaviansyah mendapatkan ancaman dari seseorang berinisial SW pada Kamis lalu, 13 April 2023.
Ancaman dilakukan dengan direct massage (DM) ke akun sosial media Andre.
Setelah mendapatkan laporan masalah tersebut dari Andre, manajemen Persebaya langsung berkoordinasi dengan jajaran Polrestabes Surabaya, juga Direktorat Kriminal Khusus Polda Jatim.
Dengan bantuan kepolisian, juga teman-teman Bonek, akhirnya didapatkan alamat SW. Didapati juga kontak SW juga detail lain dari yang besangkutan.
"Kepolisian menjelaskan, tindakan pengancaman melalui media sosial seperti yang dilakukan oleh SW bisa dikenai pasal pindana. Namun, setelah berdiskusi dengan manajemen Persebaya, permasalahan tersebut diselesaikan dengan mediasi," terang manajemen Persebaya melalui akun Instagramnya.
Oknum Bonek Minta Maaf
Kamis malam, mediasi dilakukan di kantor marketing Persebaya. Dihadiri oleh SW, Andre, Manajer Persebaya Yahya Alkatiri, dan jajaran Polrestabes Surabaya.
"SW meminta maaf secara langsung dan berjanji tidak mengulangi. SW juga membuat surat pernyataan bermaterai untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya," lanjutnya.
"Kepolisian berharap seluruh pihak bisa belajar dari kasus SW. Bahwa semua warga negara sama kedudukannya di depan hukum. Pengancaman, aksi anarkis, vandalisme, dan pelanggaran hukum lainnya akan diusut oleh pihak berwenang tanpa kecuali, termasuk suporter sepak bola," pungkasnya.
Reaksi Netizen Fans Persebaya
Atas unggahan Official Persebaya, beragam komentar bermunculan. Mayoritas mereka menyampaikan agar kritik yang dilontarkan ke klub berjuluk Ijo hendaknya kritik yang membangun.
Berikut ini petikan komentar mereka:
"Maido boleh lur, tapi dengan kata-kata semangat atau yang tidak bikin sakit hati," kata @bonek.pedia
"Kita semua satu keluarga demi Persebaya, kalau ada masalah di diselesaikan dengan baik-baik lur," imbuhnya.
"Semua elemen introspeksi, termasuk supporter dalam hal mengkritik. Hikmah adanya masalah untuk bertumbuh," saran @serdadumerahputih_1945
"Berbijaklah dalam bersosial media. Ini menjadi pelajaran buat dulur-dulur lainnya. Jarimu harimau mu," komentar @arekpersebaya.27
"Langkah yg tepat @andreoktvn7," sebut @de_light_photography
"Kritik membangun lebih keren," cetus @meme.comic.persebaya
"Nah ngene. Pemain kasih bukti di medsos, Bonek bantu cari wonge, Bawa kepolisian untuk selesaikan masalah. NYATA," tulis @onlinepersebaya_ ***
