Sementara itu menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta penembakan gas air mata dilakukan karena Aremania dianggap sudah mulai membahayakan para pemain dan offisial.
Kapolda Jatim mengatakan bahwa petugas pengamanan menembakan gas air mata ke arah tribun sehingga membuat para penonton yang berada di tribun panik sehingga berusaha untuk segera keluar dari stadion.
Banyaknya korban, dikatakan Kapolda Jatim karena Aremania yang mencoba keluar dari stadion untuk menghindari gas air mata terhalang oleh akses jalan keluar sehingga berdesak-desakan yang menyebabkan para suporter terinjak oleh suporter lainnya karena berebut untuk segera keluar dari stadion.***