Selain itu, partai kandang kontra Persis Solo pada 5 November 2022 dan Persikabo 1973 pada 19 November 2022, juga tanpa dukungan Bonek.
Begitu juga saat meladeni Bhayangkara FC pada 9 Desember 2022, klub kebanggaan arek-arek Surabaya ini tidak boleh dihadiri penonton.
Akibatnya, manajemen Persebaya harus menelan pil pahit. Karena tidak bisa mengkonvesri tiket menjadi uang.
Baca Juga: Arema FC vs Persebaya di Malang, Bonek tak Diberi Jatah Tiket, Takut Rusuh atau Takut Kalah?
"Persebaya harus menelan kerugian mencapai miliaran rupiah akibat tragedi kerusuhan 15 September 2022 lalu," sebut Official Persebaya.
"Jumlah tersebut hasil akumulasi dari biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan stadion dan beberapa infrastruktur, ditambah membayar denda, hingga benefit ke sponsor yang tidak bisa di-deliver akibat larangan kehadiran penonton di laga home," lanjutnya menjelentrehkan.
Manajemen Persebaya berharap, kerusuhan yang terjadi di GDS menjadi insiden terakhir.
"Kita harapkan bersama, kerusuhan ini menjadi yang terakhir dan bersama-sama memperbaiki diri untuk Persebaya yang lebih baik," pungkasnya.
Sementara itu, Komdis PSSI mengingatkan Green Force akan mendapat sanksi lebih berat lagi jika melakukan pengulangan atas pelanggaran yang sama.