Bahkan, tim kebanggaan arek-arek Surabaya ini mengakhiri musim itu di peringkat 2.
Meski ada konflik, Azrul tetap menggelontorkan dana untuk Persebaya. Ia membeli pemain-pemain top untuk musim 2020 dengan harapan bisa juara Liga 1.
Sayangnya, ekspektasi itu terhenti lantaran pandemi Covid-19 yang membuat kompetisi Liga 1 dihentikan.
"Musim 2020 sangat membekas bagi Azrul. Kerugian yang diderita manajemen cukup banyak. Estimasi kerugian Persebaya mencapai Rp 20 miliar," ungkapnya.
Baca Juga: PERSEBAYA HARI INI: Tetap Banjir Tagar Bonek Mania AzrulStay hingga Higor Vidal kembali Berlatih
Sementara itu, dalam pertemuan di kantor manajemen Persebaya di Sutos, Jumat lalu 16 September 2022, Azrul Ananda dengan percaya diri menyatakan mundur dari CEO Persebaya.
”Kenapa saya memutuskan seperti ini (mundur, red), satu karena saya tidak ingin terjebak. Temen-temen semua, manajemen, ini istilah saya mohon maaf kalau misalnya agak kasar atau kurang. Saya menyebutnya lingkaran setan,” ungkap Azrul.
Menurut dia, situasi seperti itu tidak akan pernah selesai. Suara-suara manajer out, pelatih out akan selalu terdengar.
Menurut Azrul, cara-cara seperti itu tidak akan pernah menyelesaikan masalah.
"Akan muter terus, manajer out, pelatih out, manajer out, lingkaran setan. Dan itu tidak akan menyelesaikan masalah apapun," ungkap Azrul.