Network
ZONA SURABAYA RAYA - Marselino Ferdinan pemain Persebaya Surabaya menjadi nama yang tak asing lagi di telinga pecinta sepak bola Indonesia.
Melalui umpan-umpan terukur, gocekan maut, dan tendangan kerasnya, mampu membuat sihir bagi setiap lawan-lawannya.
Dikutip ZonaSurabayaRaya.Com dari akun Twitter Official Persebaya @persebayaupdate yang diunggah pada Kamis, 3 Maret 2022, Marselino Ferdinan mendapatkan Best Young Player pekan ke-28 BRI Liga 1 2021-2022.
Tercatat, dalam penilaian Tim Technical Study Group Marselino Ferdinan, tampil cemerlang dengan catatan 53 umpan sukses.
Baca Juga: Wow! Festival Reog Nasional dari Ponorogo Masuk Kharisma Event Nusantara 2022 oleh Kemenparekraf
Serta satu assist kepada Alie Sesay yang menjadi gol saat Persebaya bertemu dengan Madura United pada pekan ke-28, di BRI Liga 1 2021-2022.
Terlepas dari bakatnya yang sangat spesial, coach Aji Santoso menjadi salah satu faktor bersinarnya Marselino.
Betapa tidak, pemain berusia 17 tahun ini sering mendapat kesempatan dari coach Aji untuk menjadi jenderal lapangan tengah di tim utama Persebaya Surabaya.
Pada 2021, adik kandung dari Oktafianus Fernando dan juga salah satu hasil didikan klub internal Persebaya, pernah masuk daftar 60 pemain muda dengan talenta terbaik yang dirilis oleh The Guardian.
Wonderkid Persebaya itu juga masuk dalam pemain inti timnas Indonesia U-23 yang rencananya akan mengikuti Piala AFF U-23, namun belakangan mundur karena alasan tertentu.
Marselino Ferdinan pernah memecahkan rekor pemain termuda yang bermain untuk timnas Indonesia sepanjang masa, di usia 17 tahun.
Dibalik nyetelnya permainan Marselino dengan para seniornya di timnas Indonesia dan klubnya Persebaya, ia punya cerita unik ketika masih berusia belia saat ikut dengan kakaknya Oktafianus Fernando mendaftar di sebuah sekolah sepak bola (SSB).
"Dulu tuh kakak yang daftar, saya ikut aja. Saya guling-guling mau ikut SSB, padahal masih TK B, belum ada kelompok umurnya," ungkap pemain dengan nomor punggung 7 tersebut di kanal Youtube Tiento ID.
Baca Juga: Jungkook BTS Lulus dari Universitas Global Cyber dan Dapatkan Hal Ini
Melihat anaknya yang punya kegigihan, sang orang tua pun memberi kesempatannya untuk berlatih di SSB bersama Oktafianus kakaknya.
"Setelah nangis-nangis, akhirnya orang SSB kasihan, jadi boleh ikut sama kelompok 2002, padahal saya kelahiran 2004. Akhirnya saya keseringan ikut turnamen anak 2002, 2003, jarang ikut yang 2004," jelas Marselino Ferdinan.
Kegigihannya saat kecil dan mengikuti latihan dengan kelompok umur di atasnya, membuatnya memiliki mental yang lebih unggul dari pemain seusianya.
Serta mampu membuat seorang Marselino Ferdinan bisa bersaing dengan pemain yang lebih senior darinya. ***
