Testimoni Bos Persebaya Azrul Ananda soal Iklim Baru PT LIB (2): Ferry Paulus Punya Tugas Berat

17 November 2022, 08:46 WIB
Dirut PT LIB Ferry Paulus dan bos Persebaya Surabaya Azrul Ananda /Kolase Foto: PSSI.org dan Youtube Persebaya

ZONA SURABAYA RAYA- Bos Persebaya Surabaya, Azrul Ananda membuat catatan penting terkait hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Azrul Ananda yang tercatat sebagai pemegang saham mayoritas Persebaya melihat ada hal baru di PT LIB.

Salah satunya, klub-klub Liga 1, termasuk Persebaya Surabaya, satu suara untuk mengubah PT LIB.

Ini juga menjadi tugas berat Ferry Paulus yang dipercaya sebagai Direktur Utama (Dirut) LIB, menggantikan Akhmad Hadian Lukita yang menjadi tersangka Tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga: Testimoni Bos Persebaya Azrul Ananda soal Iklim Baru PT LIB (1): Tolong Semua Pecinta Sepak Bola Bisa Memilah

Lantas, seperti apa testimoni Azrul Ananda atas pelaksanaan dan hasil RUPSLB PT LIB?

Berikut ini ulasan Azrul Ananda bagian 2 yang dikutip dari laman miliknya happywednesday.id, Kamis 17 November 2022:

Sebelum ini, terus terang, saya termasuk "malas" ikutan RUPS liga.

Ketika kali pertama ikut pada 2018, saat Persebaya kembali ke Liga 1, saya banyak bengong dan melongo.

Baca Juga: Jadi Dirut Baru PT LIB, Ferry Paulus Bicara soal Transpormasi Sepakbola, Ini yang Dikatakan

Masak urusan kapan bola dikirim harus ditanyakan dan dibahas di ranah RUPS?

Juga, rapat-rapatnya seolah-olah "satu arah." Klub mau bersuara apa saja seperti tidak ada pengaruhnya.

Namun, untuk RUPS LB pada Selasa, 15 November itu, saya merasa harus datang.

Kapan lagi ada momen perubahan untuk sepak bola Indonesia.

Memang ini bukan KLB. Tapi bagi klub-klub, inilah momen untuk menentukan masa depan bersama. Momen untuk mengambil alih kendali liga.

Baca Juga: RESMI! Ferry Paulus Jadi Dirut PT LIB yang Baru, Netizen Bola: Persija Auto Juara

Dan sore itu, menurut saya, adalah rapat yang luar biasa. Klub-klub satu suara untuk mengubah PT LIB.

Untuk kali pertama, klub-klub memilih pengurus liganya sendiri. Tidak lagi dipaksakan satu arah.

Ada yang bilang, ini kali pertama klub-klub menentukan sendiri pengurusnya sejak 2005.

"Kita semua satu visi misi ke depannya supaya perusahaan kita sustainable," tegas Sadikin Aksa, direktur utama PSM Makassar.

Siapa pun pengurus baru dan sementara itu, tugasnya sangatlah berat.

Karena harus memastikan segala fungsi perusahaan berjalan untuk menuntaskan sisa musim ini.

Baca Juga: Era Liga Baru Dimulai, Persebaya: Tidak Lagi Dipaksakan PSSI

Sambil jalan, juga harus mulai mencermati kondisi keuangan PT LIB, kontrak-kontrak jangka panjangnya, serta hal-hal lain yang selama ini menyandera liga dan klub-klub.

Pada akhirnya, Mas Ferry Paulus bersedia menjadi direktur utama PT LIB. Munafri Arifuddin menjadi direktur.

Susunan komisaris pun hampir berubah semua, hanya satu yang dipertahankan sebagai komisaris utama, dan tidak mewakili klub (Juni Rahman).

Dalam pertemuan itu, dirut baru langsung menyampaikan penegasan bahwa dia hanya jadi dirut sementara.

Hanya beberapa bulan sampai musim ini berakhir. Selama menjadi dirut, akan mundur dari jabatannya di klub.

Baca Juga: Kontrak Rizky Ridho dan Ernando Ari di Persebaya Habis 31 Desember 2022, Bertahan atau Hengkang?

Yang jadi direksi harus mundur dari jabatan di klub. Yang jadi komisaris tidak perlu.

Dari PSSI, hanya ada pengusulan agar Bapak Soejarno tetap menjadi direktur (operasional).

Pada akhirnya klub-klub bersedia, karena ini menyangkut kelanjutan liga musim ini.

Bagi saya pribadi, dan beberapa pihak lain, sebenarnya siapa pun pengurus sementara ini tidak masalah.

Yang penting ada pengurus dulu. Tidak boleh vakum kepengurusan. Dan kita semua segera bekerja bersama, supaya liga musim ini bisa kembali berjalan sesegera mungkin.
Supaya bisa berakhir sesuai keinginan awal, pada April 2023. (bersambung) ***

Editor: Ali Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler