Testimoni Bos Persebaya Azrul Ananda soal Iklim Baru PT LIB (1): Tolong Semua Pecinta Sepak Bola Bisa Memilah

17 November 2022, 08:08 WIB
Azrul Ananda, pemegang saham mayoritas Persebaya Surabaya /Instagram @emosijiwakucom

ZONA SURABAYA RAYA- Sebagai pemegang saham mayoritas Persebaya Surabaya, Azrul Ananda turut hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Liga Indonesia Baru (LIB).

RUPSLB yang digelar di Hotel Sultan Jakarta pada Selasa, 15 November 2022, menurut bos Persebaya Azrul Ananda menghasilkan keputusan penting.

Bagi Azrul Ananda yang mewakili Persebaya, perubahan pengurus LIB ini sangat penting, agar bisa segera memikirkan kelanjutan Liga musim 2022-2023 yang terhenti sejak Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu.

Harapan dari pihak Persebaya pun membuahkan hasil dala, RUPSLB tersebut. Salah satunya, perubahan susunan direksi dan komisaris PT LIB.

Baca Juga: Era Liga Baru Dimulai, Persebaya: Tidak Lagi Dipaksakan PSSI

Posisi Direktur Utama LIB kini dipegang Ferry Paulus, menggantikan Akhmad Hadian Lukita yang menjadi tersangka Tragedi Kanjuruhan.

Dewan direksi lainnya diisi Munafri Ariffudin (Direktur) dan Sudjarno (Direktur Operasional).

Baca Juga: Kontrak Rizky Ridho dan Ernando Ari di Persebaya Habis 31 Desember 2022, Bertahan atau Hengkang?

Sementara dewan komisaris diisi perwakilan klub Liga 1. Yakni, Yabes Tanuri (Bali United), Ponaryo Astaman (Borneo FC), Ardian Satya Negara (Dewa United), dan Roofi Ardianto (RANS Nusantara FC).

Kehadiran Azrul Ananda di forum PT LIB ini juga menjadi hal baru. Sebab, sebelumnya ia termasuk "malas" ikutan RUPS Liga.

Lantas seperti apa testimoni Azrul Ananda di forum tersebut? Simak berikut ini ulasan Azrul bagian 1 yang dikutip dari laman miliknya happywednesday.id, Kamis 17 November 2022.

Baca Juga: Ini Bukti Azrul Ananda Masih di Persebaya Surabaya, Fans Bajol Ijo Bilang Begini

Sekarang waktunya untuk bicara. Soal sepak bola kita. Soal liga kita. Sekarang adalah momen untuk semua menjadi lebih menggunakan akal sehat.

Momen untuk lebih memahami seluk beluk sepak bola kita.
Supaya tidak sekadar teriak-teriak tidak jelas, apalagi di medsos yang juga serba tidak jelas dan sangat bisa menyesatkan.

Sepak bola kita, semoga dan seharusnya, sudah berada di titik terburuk. Entah kejadian apa lagi yang bisa membuatnya lebih rendah daripada jurang yang paling dalam.

Ini memaksa kita semua untuk menarik napas lebih dalam. Melihat sekeliling lebih jelas. Merenung lebih dalam. Membuka mata lebih lebar. Memfilter segala informasi dengan lebih bersih.

Supaya bisa mulai melangkah ke depan. Bukan berarti melupakan yang di belakang. Tapi memastikan masa depan tidak hancur karena yang terjadi di belakang.

Baca Juga: Jadi Dirut Baru PT LIB, Ferry Paulus Bicara soal Transpormasi Sepakbola, Ini yang Dikatakan

Saya juga minta tolong semua pecinta sepak bola di Indonesia untuk bisa memilah-milah. Mana urusan mana. Mana urusan federasi, mana urusan liga.

Walau ada keterkaitan, tapi prosedur dan cara memprosesnya berbeda.

Karena itulah, beberapa waktu lalu saat saya --sebagai wakil pemegang saham terbesar Persebaya-- berdiskusi dengan pemilik Persis Solo, hasilnya adalah mengusulkan dua agenda yang berbeda.

Satu Kongres Luar Biasa (KLB), itu terkait PSSI. Satu lagi Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB), itu terkait pengelolaan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sekaligus masa depan tim-tim Liga 1 yang tercatat sebagai 99 persen pemegang sahamnya.

Klub-klub lain ada yang punya opini sama. Kebetulan mungkin Persebaya dan Persis yang paling vokal soal itu.

Baca Juga: RESMI! Ferry Paulus Jadi Dirut PT LIB yang Baru, Netizen Bola: Persija Auto Juara

Dari kedua agenda itu, yang paling urgent menurut kami adalah RUPS LB PT LIB. Ini adalah ranah korporasi, ranah profesional.

Kenapa harus segera dilakukan, tujuannya untuk segera menunjuk pengurus baru. Mengingat masalah hukum yang dihadapi direktur utama.

Kalau liga harus jalan, maka pengurusnya harus bisa aktif. Untuk mengganti pengurus, harus dilakukan RUPS LB.

Kongres Luar Biasa PSSI adalah agenda yang berbeda. Bisa jauh lebih besar dan berdampak secara nasional, tapi juga agenda yang jauh lebih kompleks. Sekarang harus step by step dulu.

Step pertama, menyelematkan liga yang terhenti dulu. Karena itu menyangkut kelangsungan hidup begitu banyak organisasi, begitu banyak manusia yang "tersandera" situasi.

Baca Juga: Mahfud MD Heran dengan PT LIB, PSSI, Panpel dan Broadcaster: Liga 1 Kacau, Nyawa Jadi Taruhan

Untuk RUPS LB ini, pada dasarnya semua klub sudah sepakat. Bahwa perubahan pengurus harus segera dilakukan.

Supaya bisa segera memikirkan kelanjutan liga musim ini. Supaya segera ada yang "mengurus."

Dan pengurus baru ini sifatnya temporer. Hanya sampai musim ini berakhir. Begitu musim berakhir, kita akan melakukan RUPS lagi.

Untuk menerapkan perubahan-perubahan yang lebih permanen, yang lebih memikirkan jangka panjang.

Walau berseteru di lapangan, semua klub pada dasarnya punya visi dan misi yang sama. Kelangsungan hidup yang sehat dan sustainable.

Kasarnya begini. Siapa saja pengurus baru sementara itu tidak masalah. Yang penting ada pengurusnya.

Setelah itu semua klub bekerja bersama untuk menyelamatkan musim ini.

Setelah musim selesai, baru kita bekerja lagi bersama untuk yang lebih jangka panjang. (bersambung) ***

Editor: Ali Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler