PSSI Tolak Rekomendasi TGIPF Terkait KLB, Bonek Persebaya Beri Sinyal Turun ke Jalan

20 Oktober 2022, 21:35 WIB
PSSI Tolak Rekomendasi TGIPF soal KLB, Bonek Persebaya Beri Sinyal Turun ke Jalan /Instagram @kitabonek

ZONA SURABAYA RAYA - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tampaknya tidak sejalan dengan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan.

Buktinya, Rekomendasi TGIPF untuk merombak kepengurusan melalui Kongres Luar Biasa (KLB) ditolak PSSI.

Melihat kondisi ini, kalangan Bonek, sebutan pendukung Persebaya Surabaya, memberi sinyal untuk turun ke jalan alias unjuk rasa.

Sinyal aksi suporter Persebaya mulai ramai dibicarakan di media sosial oleh sejumlah akun Bonek.

Baca Juga: Soal Tragedi Kanjuruhan, Pentolan Bonek Persebaya: Dirijen yang Nyanyi Dibunuh Saja Buat Apa Disembuyikan?

Sinyal bakal digelarnya aksi unjuk rasa itu bermula dari cuitan pentolan Bonek Andie Peci di Twitter.

"Utk segera mempersiapkan waktu & tenaga
#Wani," tulis Andie Peci melalui akunnya @AndiePeci yang dikutip Zona Surabaya Raya (Pikiran Rakyat Media Network), Kamis 20 Oktober 2022.

Baca Juga: Pentolan Bonek Persebaya Tuntut Tokoh Aremania ini Diproses Hukum, Diduga Provokator Tragedi Kanjuruhan

PSSI Tolak Rekomendasi TGIPF soal KLB, Bonek Persebaya Beri Sinyal Turun ke Jalan Instagram @officialfanspersebaya

Meski belum jelas apakah cuitan itu petanda persiapan aksi unjuk rasa, namun sejumlah akun mengatasnamakan Bonek meramaikan twit Andie Peci yang selama ini dikenal kritis ke PSSI.

"Akankah Revolusi Sepakbola dan Keadilan akan dimulai dari Surabaya? Tunggu info selanjutnya mat," sebut akun @kitabonek di Instagram, Kamis 20 Oktober 2022.

Dalam unggahannya, akun yang memiliki 66 ribu follower ini mengunggah foto Andie Peci dan Cak Tesi yang sedang orasi dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan Bonek.

Akun ini juga mengunggah video lama saat Bonek turun ke jalan mengkritisi PSSI.

Baca Juga: Fans Persebaya Soroti Rekomendasi TGIPF: Tangkap Provokator Tragedi Kanjuruhan

Akun @officialfanspersebaya juga mengunggah hal sama. "Siap-siap tenggorok an e di siapno lurr," tulis akun tersebut yang menyertakan tangkapan layar cuitan Andie Peci.

Akun yang memiliki 182 ribu follower ini juga tak menjelaskan maksud unggahannya itu. Namun sejumlah netizen bola di dalam kolom komentar akun tersebut menyiratkan bahwa akan ada demo yang diduga dilakukan Bonek.

Sekeda informasi, jauh sebelum Tragedi Kanjuruhan, Bonek sudah menyuarakan revolusi PSSI.

Hal itu terjadi ketika Persebaya dirugikan wasit pada pertandingan Liga 1 2021-2022. Seperti saat Persebaya vs Persela dengan wasit Musthofa Umarella.

Kini isu revolusi PSSI bergema lagi, menyusul rekomendasi yang dikeluarkan TGIPF Tragedi Kanjuruhan bentukan Presiden Jokowi.

Baca Juga: BERITA PERSEBAYA: Sempat Mau Dicaplok PSIS, Ini Kabar Terbaru Kiper Ernando Eri Setelah Lama Absen

Salah satu rekomendasi TGIPF adalah Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan jajaran exco (executive committee atau komite eksekutif) untuk mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas Tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan 133 orang meninggal dunia.

Namun rekomendasi TGIPF pimpinan Mahfud MD ini ditolak PSSI. Termasuk rekomendasi merombak kepengurusan PSSI melalui Kongres Luar Biasa (KLB).

"Desakan mundur kan itu hanya rekomendasi. Usulan. Keputusan ya ada di aturan," kata Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Ahmad Riyadh di Polda Jatim, Kamis 20 Oktober 2022.

Riyadh menjelaskan, KLB merupakan hak anggota PSSI. Jika anggota meminta dilaksanakannya KLB, maka PSSI baru akan menggelarnya.

Baca Juga: BIKIN PENASARAN! Persebaya Ungkap Fakta yang Belum Terungkap di Tragedi Kanjuruhan, Ini VIDEOnya

"Kalau anggota minta sesuai statuta ya terlaksana. Kalau di luar ya tidak bisa serta merta. Harus melalui statuta yang ada," ujar Ketua Komisi Wasit PSSI itu.

Riyadh mengaku tidak masalah terkait adanya rencana aksi unjuk rasa yang dilakukan suporter di Indonesia untuk mendesak pengurus PSSI mundur.

"Ya tidak ada masalah. Indonesia berapa kali KLB? Sudah empat kali dari 2012, tapi hasilnya kayak begini terus. Kami harus konsentrasi jadi lebih baik, kami hargai masyarakat, kami tidak bisa sendiri. PSSI perlu suporter perlu pengamat," papar dia.

Pria yang juga Ketua PSSI Jatim itu menyatakan tidak perlu disuruh PSSI akan melaksanakan KLB pada tahun 2023.

"PSSI tidak pakai disuruh nanti tahun 2023 ya ganti dan perlu proses tiga bulan sebelumnya mundur," ujarnya.

Ketum PSSI Mochamad Iriawan, lanjut dia, menyatakan bertanggung jawab atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Bentuk tanggung jawab tersebut dengan kooperatif saat pemeriksaan oleh kepolisian.

"Seperti menghadapi masalah hukum lewat pemeriksaan hari ini. Selain itu juga telah dibentuk tim task force. Dengan polisi kami juga tengah menggodok peraturan yang seimbang dan cocok dilaksanakan di PSSI," pungkas pria yang juga berprofesi advokat tersebut. ***

Editor: Ali Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler