ZONA SURABAYA RAYA- Momentum Bonek, sebutan suporter Persebaya Surabaya, berpelukan dengan Aremania, pendukung Arema FC akhirnya terjadi juga. Videonya pun viral di media sosial.
Bonek dan Aremania berpelukan itu terlihat saat sejumlah pendukung Persebaya Surabaya berkunjung ke Stadion Kanjuruhan, Malang, Rabu malam, 5 Oktober 2022.
Kedatangan Bonek yang dimotori Husin Ghozali, koordinator Green Nord ini guna menyampaikan duka cita atas tragedi Kanjuruhan yang merenggut nyawa sedikitnya 125 Aremania.
"Hari ini awal perdamaian kita ya. Semoga seluruh Indonesia tahu. Bahwa kita bisa damai," kata perwakilan Aremania sambil merangkul Husin Ghozali yang akrab disapa Cak Conk dalam video yang diunggah akun @serdadumerahputih_1945 di laman Instagramnya, Kamis 6 Oktober 2022.
Baca Juga: Persebaya Surabaya dan Arema FC Sepakat Kibarkan Bendera Perdamaian, Rivalitas Berakhir
"Hari ini, tragedi ini, kita tahu semuanya. Inilah awal perdamaian," lanjut perwakilan Aremania tersebut. Mereka pun tampak berpelukan.
Selain Cak Conk, juga terlihat Manajer Fans Relation Persebaya, Sidik Maulana Tualeka.
"Selalu ada pro dan kontra dalam setiap pilihan. Yang sudah baik teruskan baik, yang belum menerima semoga segera mengikuti," tulis @serdadumerahputih_1945 di keterangan video yang diunggahnya.
"Perdamaian ini bertujuan untuk mengakhiri rivalitas kotor. Berharap untuk berikutnya tetap berrival namun sehat tanpa anarki seperti rivalitas Barcelona dan Real Madrid atau Inter dan AC Milan," lanjutnya.
Ia berharap rivalitas dalam sepakbola tak menghambat masing-masing suporter klub tetap duduk berdampingan.
"Tetap rival namun dapat duduk berdampingan. Lembaran baru, yok bisa yok," kata pemilik 193 ribu follower itu sambil menyematkan emoticon love warna biru dan hijau.
Sejak 4 jam video itu diunggah, sudah tayang 89.860 kali dan mendapat like 17.953.
Ratusan netizen juga menyampaikan komentarnya. Mereka pun memberikan apresiasi atas pertemuan Bonek dan Aremania.
Baca Juga: Arema FC Dijatuhi Empat Hukuman oleh Komdis PSSI, Netizen Bola: Kenapa Nggak Degradasi?
"Mr Alex dan Cak Cong , respect kagem njenengan,,, njenengan tiyang sae , mampu meredam ego," komentar @sofyanasnawi
"Kalau tidak hari ini trus mau kapan lagi ? Mau nunggu sampai korban brp lagi ? Ajarkan pada generasi penerus kita kalau damai itu indah. Stop provokasi, rivalitas hanya 90 menit," imbuh @anggara__guntur
Hanya saja, netizen bola itu juga mempertanyakan pentolah Aremania, Yuli Sumpil yang tak muncul dalam pertemuan bersejarah dalam dunia sepakbola Indonesia ini.
"iki seng ngebet jalok damai bonek opo arema jane, nakdi pentolan pentolane arema kok gak ketok, nek ancen gak gelem damai gausah munafik. ini tragedi kemanusiaan bukan tragedi bentrok bonek dan arema," sebut @riowahyuda02.
"Tua"an Bonek maupun Aremania sudah saling respect, tapi Yuli Sumpil kemana?," imbuh @rul_dua__tujuh
"Sumpil n vandy yg masih berat di ego,,pdhl ud berapa x bonek mau damai...," lanjut @gayuhlaksana_21
"Yuli sumpil karo vandy ndi min kok gak mettu," tanya @fandy_carera
Baca Juga: Buntut Tragedi Kanjuruhan Malang, Semua Liga Sepak Bola Nasional Dihentikan Sementara
Yuli Sumpil merupakan salah satu tokoh Aremania. Di setiap pertandingan Arema FC, pria kelahiran 14 Juli 1976 ini bertugas menjadi dirigen di stadion.
Yuli Sumpil diketahui menjadi dirijen Aremania sejak tahun 1998.
"Sing setuju,monggo...gak setuju monggo,,,tapi aku golongan sing setuju DAMAI...wes gak.usum e tukaran terus2 an,lek model ngunu terus,sakno penerus mu sing jek cilik2,sing kepingin ndelok bal bal an ng stadion dengan senang,semngat dan keceriaan an...gae sing gak setuju,pesen ku mung siji,dari pihak kanan dan pihak kiri...ojo gawe provokasi lan ngejak sing gak2 gawe sing kepingin damai...OJO EGO LAN EMOSI MU TOK SING MOK PIKIRNO...PIKIRNO SING G MELOK2 IKU,LEK GARA GARA KELAKUAN MU,KABEH KENEK AWU NE...," ungkap @lutfibachtiyar93. ***