Bonek Persebaya Kartu Kuning Ketua Umum PSSI Iwan Bule di Surat Terbuka, Ini Isi Lengkapnya

5 Februari 2022, 10:43 WIB
Isi surat terbuka Bonek, pendukung Persebaya Surabaya, yang ditujukan ke Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan alias Iwan Bule /Instagram @greennord.27/@ mochamadiriawan84

ZONA SURABAYA RAYA- Bonek, sebutan pendukung Persebaya Surabaya melontarkan peringatan keras kepada Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan.

Peringatan ke Iwan Bule, sapaan akrab Mochamad Iriawan, dinyatakan dalam bentuk surat terbuka Bonek yang diinisiasi oleh elemen Bonek, seperti Green Nord, Tribun Kidul dan Tribun Timur.

Peringatan Bonek itu dipicu kinerja wasit PSSI yang tak kunjung membaik. Akibatnya, sejumlah tim perserta kompetisi Liga 1 dirugikan. Termasuk Persebaya Surabaya.

Selain itu, PSSI dinilai memaksakan pertandingan, meski kondisi tim tidak memungkinkan akibat badai Covid-19 yang menyerang para pemain.

Baca Juga: Isu Revolusi PSSI Mencuat Lagi, Buntut Kejadian yang Menimpa Persebaya dan Persikabo 1973

"Kini, kami jengah melihat sepak bola tanah air yang mulai sekarat dalam kendali Achmad Iriawan alias Iwan Bule itu. Dengan begitu, kami putuskan berikan KARTU KUNING sebagai peringatan awal bagi Iwan Bule dan kroni-kroninya yang terbukti tidak becus mengurusi sepak bola tanah air," demikian petikan dari Surat Terbuka Bonek yang diunggah di akun @greennord.27 di laman Instagramnya dikutip ZonaSurabayaRaya.Com, Sabtu 5 Februari 2022.

Akun yang memiliki 360 ribu follower ini menyebut pembuatan surat terbuka itu dilakukan pada Jumat 4 Februari 2022.

"Surabaya, Jumat 4 Februari 2022
Surat terbuka Bonek," lanjutnya.

Berikut ini petikan lengkap Surat Terbuka Bonek yang ditujukan ke Ketum PSSI Mochamad Iriawan.

Baca Juga: Persebaya Dirugikan Wasit di Laga Lawan PSIS Semarang, PSSI yang Mengulang Kasus Persela Diprotes

"SURAT TERBUKA

Kartu Kuning Untuk Iwan Bule

Liga sepak bola tanah air menuju penghujung. Tapi, tidak ada tanda-tanda perbaikan sedikitpun dari kompetisi kasta tertinggi tanah air ini. Sejumlah masalah klasik masih saja terjadi. Bahkan makin telanjang dipertontonkan. Tragisnya federasi bergeming.

Kualitas dan integritas wasit yang berada di titik nadir adalah salah satu aib yang masih terpelihara. Keputusan yang syarat "standar ganda" masih terus dipraktekkan tanpa rasa bersalah. Peluit mereka berbunyi bukan lagi untuk menenegakkan regulasi, melainkan untuk mengamankan kepentingan.

Hari ini, ada pemain yang sengaja menendang perut lawan, dibiarkan saja tanpa sanksi. Sementara besok, ada pemain merebut bola yang membuatnya berbenturan dengan pemain lawan, langsung diusir dari lapangan dengan kartu merah. Kesetaraan di mata hukum tak lagi berlaku.

Ada tim yang nyaris menang, malah dipaksa berbagi poin dengan tuan rumah lewat keputusan-keputusan wasit yang berat sebelah. Itu setelah pemain dalam posisi onside divonis offside sehingga peluang emas yang bisa berujung gol harus patah oleh integritas pengadil lapangan yang keropos.

Kasus lain yang tidak kalah jahatanya adalah, ada tim yang dipaksa bermain kendati jumlah pemain mereka sedang terjangkit Covid-19 dalam jumlah yag massif. Bahkan untuk memenuhi syahwat federasi, pemain yang masih cedera pun dipaksa mengisi kuota di line up pemain. Kurang ajar!

Memang, akhir-akhir ini Bali tidak bersahabat bagi para peain bola yang sedang berkompetisi di sana. Saat ini saja, hampir menembus 100 kasus pemain dan official yang terinfeksi Covid-19. Sudah di luar batas kewajaran. Salah satu penyebabnya, jadwal bertanding di tengah malam yang sangat rawan bagi kesehatan pemain.

Meski begitu, federasi diam saja. Padahal, mereka sadar bahwa berdiam diri melihat kejahatan yag dipraktekkan secara terus menerus, sama halnya mereka mengakui dan menjadi bagian dari pelaku kejahatan itu sendiri. Janji untuk berubah pun seperti jauh panggang dari api.

Kini, kami jengah melihat sepak bola tanah air yang mulai sekarat dalam kendali Achmad Iriawan alias Iwan Bule itu. Dengan begitu, kami putuskan berikan KARTU KUNING sebagai peringatan awal bagi Iwan Bule dan kroni-kroninya yang terbukti tidak becus mengurusi sepak bola tanah air.

Sikap tegas kami ini adalah peringatan terakhir. Bila Iwan Bule tidak juga melakukan perbaikan terutama di kompetisi sepak bola yang sedang berjalan, maka jangan salahkan kami siap berbondong-bondong gruduk Jakarta, sekaligus memberikan KARTU MERA. IWAN BULE OUT!

RAPATKAN BARISAN
KULONUWUN JAKARTA : 22 - 2 2022
Salam Satu Nyali... WANI."

Baca Juga: Bukan Pertandingan Mudah Persebaya, Lawan PSIS Berakhir Kaca Mata, Bonek Soroti Kinerja Wasit

Hingga berita ini diunggah, belum ada tanggapan resmi dari PSSI mengenai surat terbuka Bonek tersebut. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Instagram @greennord.27

Tags

Terkini

Terpopuler