ZONA SURABAYA RAYA - Pakar psikologi forensik Reza Indrari Amriel menyampaikan kekhawatirannya terkait kebiasaan Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2, yang kerap melakukan joget 'gemoy' tanpa memperhatikan konteks acara.
Dalam sebuah wawancara di Jakarta, Reza menyatakan kekagumannya terhadap kegesitan Prabowo dalam Pilpres 2014 dan 2019, namun mengungkapkan kekhawatiran terkait pengulangan gerakan ini tanpa mempertimbangkan situasi.
Strategi Branding atau Ancaman Kesehatan?
Baca Juga: Gas Terus! Antusiasme Prabowo Subianto Terpancar dalam Debat: Isu HAM Papua Jadi Sorotan Hangat
Reza menyinggung sejumlah tokoh dunia seperti Donald Trump dan Boris Yeltsin yang menggunakan gerakan serupa untuk memperlihatkan kesegaran tubuh mereka setelah menghadapi masalah kesehatan.
Namun, dia menekankan bahwa pengulangan gerakan 'gemoy' Prabowo secara terus menerus dalam situasi yang serius seperti debat capres menimbulkan kekhawatiran atas kemampuan eksekutif Prabowo.
Dampak Potensial terhadap Kinerja Prabowo
Ahli ini menyoroti bahwa gerakan Prabowo yang terlalu sering tanpa memperhatikan konteks acara, disertai dengan jawaban yang terkesan mengambang, menunjukkan masalah dalam fungsi eksekutif Prabowo.
Ia memperingatkan bahwa pengulangan gerakan ini bisa menjadi pengalihan perhatian dari kemampuan Prabowo dalam mengelola informasi dan membuat keputusan yang solid.