Sebab, banyak masyarakat di daerah yang belum terjangkau media sosial. Sehingga, sesuatu yang viral di media sosial atau mendapat banyak dukungan dari netizen tidak menjamin kemenangan suara.
“Karena di tahun 2017 waktu Pak Anies lawan Pak Basuki, pasukan media sosialnya Pak Basuki sangat banyak sekali, tapi jumlah suaranya juga tidak sebanding dengan itu,” ujar Angga Putra Fidrian, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari BBC.
Kendati demikian, Angga menyampaikan bahwa medsos telah menjelma sebagai ruang yang krusial agar dipertimbangkan dalam masa kampanye menuju Pilpres 2024. Cuma, hal tersebut belum menjadi fokus utama.***
Berita ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul, "Alasan Gen Z Pilih Dukung Anies: Kekinian tapi Tak Lupa Punya Peran dan Profil yang Harus Dijaga," Selasa, 12 Desember 2023.