Percaya atau Tidak? Hasil Survei Tunjukkan Mayoritas Masyarakat Anggap Jokowi Netral dalam Pemilu 2024

- 11 Desember 2023, 15:00 WIB
Tangkapan layar - Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terkait netarlitas Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2024. Hasil survei tersebut dirilis secara daring sebagaimana diikuti dari Jakarta, Minggu (10/12/2023). ANTARA/Fath Putra Mulya.
Tangkapan layar - Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terkait netarlitas Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2024. Hasil survei tersebut dirilis secara daring sebagaimana diikuti dari Jakarta, Minggu (10/12/2023). ANTARA/Fath Putra Mulya. /

ZONA SURABAYA RAYA - Hasil survei nasional yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada tanggal 3–5 Desember 2023, mengungkapkan bahwa sebanyak 60,2 persen dari responden meyakini Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersikap netral dan tidak berpihak pada pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2024.

Menurut Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, yang menyampaikan hasil survei secara daring, mayoritas masyarakat, sekitar 60,2 persen, berpendapat bahwa Jokowi mempertahankan sikap netralitasnya tanpa mendukung salah satu pasangan calon.

Sementara itu, sekitar 28,7 persen dari responden menyatakan bahwa Jokowi bersikap tidak netral atau memiliki kecenderungan untuk mendukung salah satu pasangan calon. Adapun sekitar 11,1 persen responden lainnya menyatakan tidak tahu atau tidak memberikan jawaban.

Baca Juga: Hasil Survei: 45,4 Persen Warga NU Pilih Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud Turun Drastis! Halo, Yenny Wahid?

Djayadi Hanan menambahkan, "Temuan survei juga menggambarkan persepsi masyarakat terkait netralitas aparatur negara atau pemerintahan menjelang Pilpres 2024. Sebanyak 60,5 persen responden berpendapat bahwa aparatur negara atau pemerintah bersikap netral dan tidak berpihak pada pasangan calon manapun."

Namun, ada juga sekitar 28 persen publik yang mengkhawatirkan bahwa aparatur negara atau pemerintah tidak akan menjaga netralitasnya dalam gelaran Pemilu 2024.

Dalam konteks kemungkinan terjadinya kecurangan, mayoritas responden menyatakan adanya potensi kecurangan pada Pemilu 2024. Sebanyak 30,4 persen responden berpendapat bahwa kemungkinan cukup besar, sementara 19,8 persen meyakini kemungkinan sangat besar, dan 19,7 persen beranggapan kemungkinan kecil.

LSI juga menanyakan kepada responden mengenai pihak yang dianggap paling berpotensi melakukan kecurangan pada Pemilu 2024. Hasilnya, sebanyak 17,1 persen responden mencantumkan partai politik sebagai pihak yang paling berpotensi melakukan kecurangan, diikuti oleh tim sukses dengan angka 15,9 persen, dan penyelenggara pemilu dengan 13,6 persen.

Survei ini menargetkan populasi WNI yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon. Dengan pemilihan sampel melalui metode random digit dialing (RDD), sebanyak 1.426 responden dipilih secara acak. Margin of error survei diperkirakan sekitar plus minus 2,6 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.

Halaman:

Editor: Rangga Putra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x