"Suratnya sudah dikirimkan, etika politik harus dipenuhi. Mas Gibran yang sudah pamit melalui Mbak Puan artinya pamit dicalonkan dengan partai Gerindra dan Golkar."
Pernyataan Hasto ini menyoroti langkah politik Gibran yang semakin menjauh dari PDIP.
Baca Juga: Usai Bajak dan Kuningkan Gibran, Jokowi: Partai Golkar Sukses Melakukan Kaderisasi dan Regenerasi
Meskipun ada spekulasi bahwa PDIP mungkin mengalami kesulitan dalam memecat Gibran, Hasto membantahnya dengan tegas.
"Nggak ada kesulitan, kami melihat bahwa inilah politik berbicara etika dan rakyat menyatakan itu," tuturnya.
Tak lama kemudian, perdebatan seputar Gibran dan Partai Golkar semakin panas setelah Ketua DPP PDIP, Djarot Saeful Hidayat, menyebut Prabowo-Gibran sebagai cerminan neo orde baru.
Pada akhirnya, pernyataan dari Airlangga Hartarto ini telah memberikan penjelasan yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia mengenai nasib politik Gibran dan posisinya dalam Partai Golkar.
Seperti yang sudah diketahui, Gibran belum "digolkarkan" dalam perayaan HUT Golkar. Sebaliknya, fokus utama partai beringin saat ini adalah memenangkan pasangan Prabowo-Gibran dalam Pemilihan Presiden 2024. ***
Berita ini telah tayang di bogor.pikiran-rakyat.com dengan judul, "PDIP Sebut Gibran Sengaja Digolkarkan Jelang Pilpres 2024, Airlangga Hartarto Buka Suara," Selasa, 7 November 2023.