"Sekarang zamannya reformasi. Jadi ngapain balik lagi ke masa lalu," pungkas Airlangga, menyatakan pandangan tegasnya mengenai masa depan politik Indonesia.
Gibran Dikuningkan dan Neo Orba
Sebelumnya, isu tentang kemungkinan Gibran digolkarkan oleh Partai Golkar telah menjadi topik pembicaraan hangat di kalangan masyarakat.
Namun, ketegangan ini akhirnya mendapat penjelasan langsung dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, yang mengkonfirmasi bahwa saat ini, hal tersebut belum akan terjadi.
Hal ini memberikan kejelasan mengenai nasib politik Gibran dalam konteks partai Golkar.
Isu mengenai kemungkinan "menggolkarkan" Gibran awalnya dihembuskan oleh Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, yang mengklaim telah dihubungi oleh Airlangga Hartarto mengenai hal ini.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa Gibran Rakabuming Raka sudah tidak lagi menjadi kader partainya. Hal ini disampaikan Hasto setelah menerima telepon dari Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang mengatakan bahwa Gibran sudah "dikuningkan" dan "digolkarkan".
"Artinya, Mas Gibran sudah tidak bisa menempel di dua wadah sekaligus. Kalau sudah menjadi cawapres, dia harus meninggalkan PDIP. Itu ketentuan konstitusi kita," kata Hasto.
Hasto juga menjelaskan bahwa Gibran telah pamit kepada PDIP untuk menjadi cawapres Prabowo Subianto. Permohonan pamit tersebut dianggap sebagai tanda bahwa Gibran telah hengkang dari partai banteng moncong putih.