Darurat Polusi di Jakarta, Hujan Buatan Gagal Bersihkan Udara di Ibu Kota!

- 29 Agustus 2023, 11:00 WIB
Ilustrasi polusi udara di Jakarta.
Ilustrasi polusi udara di Jakarta. /Reuters/Willy Kurniawan/

Cuaca di Jakarta pada pagi hari itu terlihat berkabut dengan suhu sekitar 23 derajat Celsius, tingkat kelembaban mencapai 88 persen, kecepatan angin berkisar 7,4 km/jam, dan tekanan atmosfer sebesar 1010 milibar.

Dampak Polusi dan Upaya Hujan Buatan

Kualitas udara yang buruk ini diprediksi akan berlanjut hingga akhir Agustus 2023. Oleh karena itu, warga Jakarta diharapkan untuk mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti menggunakan masker, menjalankan perangkat penyaring udara, menutup jendela, dan membatasi aktivitas di luar ruangan.

Pemerintah Jakarta telah mengambil tindakan untuk mengatasi polusi udara, salah satunya adalah dengan menerapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk menciptakan hujan buatan.

TMC ini digunakan oleh BMKG untuk merangsang pertumbuhan awan dan mengarahkan arah angin agar tercipta hujan buatan.

Meskipun beberapa kali hujan buatan berhasil terjadi di Jakarta, seperti yang terjadi pada malam tanggal 27 Agustus 2023, namun efektivitas teknologi ini dalam mengurangi polusi udara masih menjadi perdebatan.

Data menunjukkan bahwa walaupun hujan buatan dapat membersihkan udara secara sementara, namun polusi udara di Jakarta cenderung meningkat kembali di pagi hari.

Baca Juga: HOROR Polusi Udara Jakarta, Ini 6 Cara Terkini Mengatasinya Versi Pakar Pulmunologi

Dampak Serius pada Kesehatan

Dampak buruk dari polusi udara di Jakarta, khususnya terhadap kesehatan penduduknya, telah menjadi permasalahan serius.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa pada tanggal 24 Agustus 2023, jumlah kasus penyakit saluran pernapasan akut (ISPA) di Jakarta mencapai angka 200.000.

Halaman:

Editor: Rangga Putra

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah