Dalam konteks ini, Jokowi menggunakan analogi "lari maraton" untuk menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh kepemimpinan masa depan.
Tidak hanya sekadar melanjutkan pekerjaan yang telah dimulai, tetapi juga memerlukan konsistensi, keberanian, dan nafas kepemimpinan yang panjang.
Selain itu, Ganjar Pranowo juga setuju dengan pesan Jokowi mengenai pentingnya budi pekerti dalam politik.
Ia mengingatkan bahwa polusi budaya harus dihindari, sehingga tata kelola politik tetap berpegang pada nilai-nilai Indonesia yang santun dan menghormati.
"Jangan sampai menjadi polusi budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kita. Kasar, tidak hormat," tegasnya.
Sebagai seorang politisi yang memiliki pengalaman dan rekam jejak dalam kepemimpinan, Ganjar Pranowo semakin menonjol sebagai calon yang berpotensi menggantikan Joko Widodo dalam pemilihan presiden berikutnya.
Dengan posisinya sebagai gubernur Jawa Tengah dan dukungan dari PDI Perjuangan, Ganjar memiliki dasar kuat untuk membangun kampanye yang berfokus pada kelanjutan program-program pembangunan serta memastikan Indonesia mencapai visi "Indonesia Emas 2045".
Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah ringan, mengingat pentingnya kontinuitas kepemimpinan yang mampu beradaptasi dengan perubahan dinamika global.