Sidang Isbat untuk Penetapan Awal Zulhijah 1444 H akan dihadiri oleh Menteri Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Komisi VII DPR RI, dan Duta Besar Negara Sahabat, Badan Informasi Geospasial (BIG).
Kemudian ada Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Planetarium Jakarta, pakar falak dari organisasi-organisasi Islam, serta lembaga dan instansi lainnya.
Muhammadiyah telah mengumumkan tanggal pasti Idul Adha 2023. Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara resmi menetapkan bahwa Hari Raya Idul Adha akan jatuh pada hari Rabu, tanggal 28 Juni 2023.
Penetapan ini dilakukan dengan menggunakan metode hisab dan kemungkinan berbeda dengan penetapan yang dilakukan oleh Kementerian Agama.
Kementerian Agama (Kemenag) dalam penentuan awal bulan kalender Hijriah menggunakan kriteria MABIMS, yang menyatakan bahwa bulan baru harus memenuhi persyaratan hilal dengan sudut 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus LSD Jelang Idul Adha DKPP Kota Surabaya Lakukan Vaksin Terhadap Hewan Ternak
Muhammadiyah, di sisi lain, mengadopsi pendekatan hisab hakiki wujudul hilal yang berbeda.
Menurut Muhammadiyah, pada tanggal 29 Zulkaidah 1444 H, tinggi hilal kurang dari tiga derajat, yang berarti kriteria MABIMS belum terpenuhi.
Baca Juga: Muhammadiyah Tetapkan Idul Adha pada 28 Juni 2023, Pemerintah Kapan? Berpotensi Beda Lagi
Pendekatan yang berbeda ini menghasilkan perbedaan penetapan tanggal oleh Muhammadiyah, yang menetapkan 1 Zulhijah 1444 H pada Senin, 19 Juni 2023, dan sebagai akibatnya Idul Adha, 10 Zulhijah 1444 H, akan jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023.