Buka Muktamar di 1 Abad NU, Wapes KH Ma'ruf Amin Ingatkan Para Ahli Hukum Islam Soal Ini

- 6 Februari 2023, 16:37 WIB
Wapes KH Ma'ruf Amin membuka Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I di Hotel Shangri La Surabaya, Senin, 6 Februari 2023.
Wapes KH Ma'ruf Amin membuka Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I di Hotel Shangri La Surabaya, Senin, 6 Februari 2023. /PBNU

ZONA SURABAYA RAYA - Sehari jelang puncak resepsi 1 Abad NU (Nahdlatul Ulama), Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin membuka Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I di Hotel Shangri La Surabaya, Senin, 6 Februari 2023.

Di hadapan peserta Muktamar, Wapres KH Ma'ruf Amin mengingatkan para ahli hukum Islam di kalangan NU. Menurutnya, ilmu fikih harus mampu merespons dinamika masyarakat dan perkembangan zaman.

Pasalnya, permasalahan baru terus bermunculan seiring dengan perkembangan zaman. Sementara fatwa baru dibutuhkan oleh masyarakat.

Menurut Wapres KH Ma'ruf Amin
keniscayaan akan fatwa baru penting lantaran sumber hukum utama, Al Qur’an dan Hadits terbatas.

Baca Juga: 1 Abad NU, Ketua PBNU Gus Yahya Ajak Warga Nahdliyin Ngalap Berkah pada Ulama

"Ilmu fikih harus dapat menyesuaikan dan berkarakteristik dinamis menerima perkembangan zaman," kata Wapres KH Ma'ruf Amin.

Dalam forum Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I itu, pihak panitia 1 Abad NU mengangkat tema Membangun Landasan Fiqih untuk Perdamaian dan Harmoni Global.

"Orang yang berpikir bahwa hukum tidak bisa berubah maka bisa dipastikan orang itu tidak memahami Islam itu sendiri," lanjut Wapres.

Dalam hal ini, terang dia, NU sebetulnya sudah lama mengadopsi fleksibilitas dan pemikiran Islam. Itu dilakukan pada Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama NU di Lampung pada 1992 silam.

Baca Juga: 2 Juta Warga Nahdhiyyin Bakal Hadiri Resepsi 1 Abad NU di GOR Delta Sidoarjo, Gus Yahya: Bukan Gagah-gagahan!

"NU telah memiliki metodologi induksi untuk menghadapi isu-isu kontemporer baik wacana maupun metodologi, sehingga NU dalam menyaksikan realitas tidak semena-mena mengutip melainkan melalui ijtima ulama melalui ushul fiqh," papar Kiai Ma'ruf.

Tak hanya itu, lanjut dia, pertemuan itu juga mendefinisikan karakteristik NU yang moderat dan berbasis metodologi. Oleh karena itu, NU bisa mengemukakan metodologi global dan terkini.

"Karena kami sadar bahwa membangun peradaban itu penting. Manusia bertugas untuk mengelola peradaban dunia dan bertanggung jawab memakmurkan bumi," ungkapnya.

Secara khusus, Kiai Ma'ruf dipercaya untuk membuka pagelaran akbar Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I, yang secara simbolis ditandai dengan pemukulan bedug.

Baca Juga: Resepsi Puncak 1 Abad NU di Sidoarjo, Ansor Siapkan Ojek hingga Makan Gratis di Tempat-Tempat Ini

Pembukaan itu didampingi langsung Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bishri, Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan Wakil Grand Syeikh Al Azhar.

"Bismillah. Muktamar Internasional Fiqih Peradaban I resmi saya buka," punglas Kiai Ma'ruf. ***

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x