"Untuk informasi di medsos, banyak berseliweran informasi, kita menyarankan masyarakat tidak meyakini informasi tersebut karena data tersebut harus diverifikasi dengan fakta yang ada," kata Ibrahim Tompo, seperti dikutip Zona Surabaya Raya (Pikiran Rakyat Media Network).
Selain itu, Ibrahim menegaskan kalau pihaknya akan memberikan keterangan lebih lanjut setelah melakukan verifikasi data di lapangan.
"Kita akan memberikan informasi setelah melakukan verifikasi data," pungkasnya.***