"Setelah beras dari gudang Bulog diambil, dalam perjalanan ada yang kena hujan sehingga itu biasalah basah, ada berjamur, itu sudah tidak layak konsumsi. Tidak mungkin beras rusak kita salurkan kepada masyarakat," jelasnya.
Meski demikian, Anthony menjeladkan bahwa beras-beras yang rusak itu lantas diganti dengan beras baru oleh JNE. Bahkan telah disalurkan ke masyarakat, sedangkan beras-beras rusak kemudian dikubur.
Menurutnya hal itu merupakan bentuk tanggung jawab dari pihak JNE atas rusaknya barang yang ditangani.
"Transporter kami bertanggung jawab, kita ganti semua beras yang rusak. Ada nggak penerima manfaat yang komplain? Sampai hari ini tidak ada. Kita sudah ganti semua. Jadi tidak ada kerugian sedikitpun," jelasnya.***