Bantuan itu Arifin berikan untuk mencegah kekacauan dan kerusuhan. Ia tak ingin ada sentimen anti Tionghoa maupun permusuhan di antara golongan Muslim dan non-Muslim meluas ke seluruh Indonesia.
Setelah Soeharto lengser, Arifin lantas bergabung dengan partai politik PDIP dan mencalonkan diri sebagai anggota DPR untuk daerah pemilihan Kabupaten Tangerang pada tahun 1999.
Pada 2005, ia mengundurkan diri dari DPR dan PDIP, lalu membentuk Partai Demokrasi Pembaruan.
Partai itu didirikan oleh beberapa mantan anggota PDIP yang pernah dekat dengan Megawati Soekarnoputri.
Selain berkontribusi dalam bidang ekonomi dan politik, Arifin Panigoro juga turut berkontribusi dalam mengembangkan olahraga sepak bola nasional melalui turnamen Piala Medco.
Ia juga tercatat sebagai penggagas Liga Primer Indonesia (LPI) pada 2010. Kompetisi ini fenomenal, lantaran menjadi tandingan Liga Super Indonesia yang digelar PSSI.
Di antara prestasi yang ia torehkan, Arifin Panigoro merupakan salah satu tokoh yang menerima Bintang Mahaputera Nararya pada 2019. ***