Network
ZONA SURABAYA RAYA – Erupsi Gunung Semeru terjadi telah terjadi di kabupaten Lumajang, Namun dibalik semua itu ada kisah menyedihkan dimana ditemukan jenazah anak dan ibu meninggal bersama dalam kondisi berpelukan.
Kisah itu terjadi pada Rumini berumur 28 tahun yang tak tega meninggalkan ibunya yang sudah tua bernama Salamah berumur 70 tahun. Dalam kejadian erupsi Salamah di usia yang renta tak sanggup lagi berjalan.
Sehingga dari itu Rumini ikhlas meninggal bersama ibunya di dalam rumah mereka. Mereka ditemukan meninggal dalam kondisi berpelukan di dapur rumah mereka di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Kejadian tersebut diceritakan oleh seorang bernama Legiman, dia adalah saudara korban dari Salamah. Ia menceritakan pada saat Erupsi dimana orang – orang berlari menghamburkan diri keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Baca Juga: Info Vaksin Surabaya Dosis 1 dan 2 Vaksin Sinovac di WTC e-Mall Surabaya, Buruan Daftar
“Tadi pagi, kan, saya cari adik ipar sama keponakanku, Pas bongkar rontokan tembok dapur, terus tanganya (korban) kelihatan,” ujar Legiman dikutip ZonaSurabayaRaya.Pikiran-Rakyat.com dari akun Instagram @viralwarganet.
Sebelum kejadian ibu Salamah mengatakan kepada Rumini untuk pergi menyelamatkan diri, namun kasih sayang anak selalu ada dihati dan tak rela meninggal dalam kondisi ibunya sakit.
“Nduk anak ku Rumini Mlayu o nduk, wedhus gembel semeru wes teko ngubur deso iki lan penghuni lainne, ibu wes tuwo umur 70 tahun wes ora iso mlayu, ikhlasno ibu istirahat panjang nek kene,” ucap Ibu Salamah.
Memang pada saat itu pilihan berat bagi Rumini, antara lari menyelamarkan diri atau meninggalkan sang ibu yang tak sanggup berjalan, Rupanya Rumini memilih untuk mendekap sang ibu untuk berjuang hadapi terjangan erupsi semeru.
