Erupsi Gunung Semeru Dahsyat tapi Nyaris tak Dirasakan Warga, Ahli Vulkanologi ITB Ungkap Penyebabnya

- 6 Desember 2021, 15:26 WIB
Dahsyatnya erupsi Gunung Semeru tak hanya menelan korban jiwa, tapi juga merusak bangunan milik warga sekitar. Ahli Vulkanologi ITB ungkap penyebab Gunung Semeru meletus atau erupsi.
Dahsyatnya erupsi Gunung Semeru tak hanya menelan korban jiwa, tapi juga merusak bangunan milik warga sekitar. Ahli Vulkanologi ITB ungkap penyebab Gunung Semeru meletus atau erupsi. /KabarLumajang/Rifqi Danwanus

Hal ini disebabkan oleh sedikitnya material yang berada di dalam dapur magma.

Baca Juga: Alarm Bahaya, 3 Gunung Lagi Diramal Bakal Meletus Usai Semeru, Ini Terawangan Anak Indigo dan Data ESDM

Pertanyaannya, mengapa Gunung Semeru bisa meletus? Menurut Mirzam, ada tiga hal yang menyebabkan gunung api bisa meletus.

Pertama, foator volume di dapur magma sudah penuh.

Kedua, karena ada longsoran di dapur magma yang disebabkan terjadinya pengkristalan magma.

Ketiga karena di atas dapur magma.

“Faktor yang ketiga ini sepertinya yang terjadi di Semeru, jadi ketika curah hujannya cukup tinggi, abu vulkanik yang menahan di puncaknya baik dari akumulasi letusan sebelumnya, terkikis oleh air, sehingga gunung api kehilangan beban," papar Mirzam.

"Meskipun isi dapur magmanya sedikit yang bisa dilihat dari aktivitas kegempaan yang sedikit (hanya bisa diditeksi oleh alat namun tidak dirasakan oleh orang yang tinggal di sekitarnya), Semeru tetap bisa erupsi,” lanjut dosen pada Kelompok Keahlian Petrologi, Vulkanologi, dan Geokimia, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB).

Baca Juga: Ya Allah...! Ibu dan Anak Ditemukan Tewas Berpelukan di Reruntuhan Rumah yang Tertimbun Abu Gunung Semeru

Gunung Semeru, lanjutnya, merupakan salah satu gunung api aktif tipe A. Berdasarkan data dan pengamatan yang dilakukan, Dr. Mirzam berkesimpulan bahwa Gunung Semeru memiliki interval letusan jangka pendeknya 1-2 tahun.
Terakhir tercatat pernah juga mengalami letusan di tahun 2020 juga di bulan Desember.

Halaman:

Editor: Ali Mahfud

Sumber: itb.ac.id Magma Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah