Penyerahan dana bantuan itu dilakukan di Mapolda Sumsel yang dihadiri Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nuraini dan Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji.
Penyerahan bantuan tersebut juga disaksikan tokoh-tokoh agama Sumatera Selatan, Ustadz H Habib Amak, Pendeta Hajopan Manik, I Ketut Muliawan, Sakim Manda Budisetiawan Mandala dan Tjik Harun.
Baca Juga: Warga Surabaya Resah Belum Vaksin Dosis 2, Sudah ke Puskesmas Stok Kosong
Namun sumbangan Rp2 triliun itu tidak bisa dicairkan. Polda Sumsel akhirnya membentuk tim khusus guna menyelidiki sumbangan Akidi Tio tersebut.
Polisi pun menemukan indikasi penipuan dalam sumbangan tersebut.
"Kapolda sebelumnya membentuk tim. Tim pertama menyelidiki kebenaran asal usul komitmen tersebut. Tim kedua terkait penanganan uang, karena jumlah banyak. Hasilnya ternyata adalah penipuan," tutur Ratno.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga Digulirkan, Kemenkes: Bukan Jatah Masyarakat Umum
Terkait motif sumbangan Akidi Tio dan keluarganya, Ratno belum bisa menjelaskan lebih lanjut. Menurut dia, penyidik masih mendalami motif yang melatarbelakangi Heryanti melakukan hal tersebut.
Pihaknya juga masih menyelidiki seberapa jauh keterlibatan dokter pribadi keluarga Akidi Tio, yakni Hardi Darmawan.
“Penyidik menggunakan data IT dan analisis intelejen untuk menyelidiki hal ini. Setelah yakin bahwa unsur pidana sudah terpenuhi, kita lakukan penindakan," tandas dia. ***