ZONA SURABAYA RAYA - Komisi Pemberantsan Korupsi (KPK) memastikan memanggil Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono untuk dimintai keterangan terkait harta kekayannya yang tak wajar.
Pemanggilan itu setelah viral di media sosial terkait gaya hidup mewah keluarga Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono.
Bahkan, belakangan ini rumah mewah yang diduga milik Andhi Pramono di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, yang seperti istana tak luput dari sorotan warganet.
Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan menjelaskan pemeriksaan Kepala Bea Cukai Makassar, Andhi Pramono terkait harta kekayaannya yang dianggap tidak sesuai dengan profilnya sebagai ASN.
"Minggu depan (Andhi Pramono diperiksa, red) terjadwal Selasa-Kamis," kata Pahala Nainggolan kepada wartawan di kantor KemenPAN-RB, Jakarta Selatan, Jumat 10 Maret 2023.
"Saudara Andhi Pramono atau APR dengan Saudara Wahono akan kami undang untuk kami mintakan klarifikasi," sambungnya.
Menurut Pahala, agenda pemanggilan masih bersifat klarifikasi. Dia menyebut pihak KPK juga telah mengantongi rekam jejak karir Andi Pramono selama menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
"Ya, karena itu foto yang rumahnya aduhai, itu terus ada yang pakaiannya, gua nggak tahu mereknya apa. Tapi ya karena itu kami mau nanya juga. Sambil ngecek juga bener nggak yang dilaporin itu hartanya. Kalau dilihat rumahnya kan kayanya sedep bener tuh, aduhai," tuturnya.
"Jadi sambil dia kami undang minggu depan, ya sekarang kami juga ngumpulin data dong. Kalau klarifikasi kan kami harus punya data dulu," imbuhnya.
Sebelumnya, sosok Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono viral di media sosial karena beredarnya video yang menampilkan rumah nan megah berkelir putih yang dinarasikan sebagai asetnya.
Berdasarkan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) periode 2021, Andhi Pramono tercatat memiliki harta kekayaan senilai Rp13,75 miliar atau naik Rp143,34 juta dalam setahun.
Baca Juga: VIRAL! Anak Petinggi GP Ansor Dianiaya Pengemudi Rubicon, Pelaku Diduga Anak Pejabat Dirjen Pajak
Jika merujuk pada besaran gaji seorang pegawai negeri sipil (PNS), gaji pokok terendah seorang eselon hanya sekitar Rp3 juta dan tertinggi sekitar Rp5 juta.
Penghasilan dari gaji pokok tersebut kemudian ditambah dengan berbagai tunjangan yang diatur dalam Perpres Nomor 156 Tahun 2014 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Keuangan. ***