ZONA SURABAYA RAYA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut penyelenggaraan Pemilu di Indonesia tak bisa terhindar dari politik uang.
Pemilu di Indonesia yang tak bisa dihindarkan dari politik uang tersebut diungkapkan Mahfud MD dalam saluran YouTube RGTY Channel ID yang tayang pada Senin, 17 Oktober 2022, kemarin.
Pada awalnya, Mahfud menyebut dirinya yakin Pemilu 2024 akan tetap berlangsung sesuai jadwal.
Kemudian, pria yang juga Menko Polhukam tersebut menyinggung soal politik uang yang tak bisa dihindarkan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.
Baca Juga: HUT Partai Golkar ke 58, Sarmuji Yakin Bisa Menangi Pemilu 2024 di Jatim
"Bahwa sukses memilih pemimpin yang secara substantif betul dikehendaki oleh UUD, saya dengan mas Rocky, saya agak ragu," tutur Mahfud MD.
"Tapi dari sudut kalender, bahwa Pemilu akan jalan sesuai dengan ketentuan konstitusi saya sangat yakin tahun 2024 akan jalan," katanya.
Baca Juga: Perempuan NU Probolinggo MoU Bareng Bawaslu Awasi Pemilu 2024
"Namun, bahwa masih akan terjadi politik uang dan sebagainya saya kira masih sangat sulit dihindari," ujarnya.
Mahfud MD menambahkan, politik uang belum akan bisa diberantas selama pendapatan per kapita rakyat Indonesia masih rendah.
Sang Menkopolhukam lantas mengutip pernyataan Boediono, Wakil Presiden era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Boediono memang sempat mengungkapkan satu teori seputar pemilu di Indonesia sulit terlepas dari politik uang.
"Waktu pidato pengukuhan guru besarnya, Boediono tuh mengatakan, 'ya jangan harap dong pemilu kita jadi substantif, kalau pendapatan per kapita itu belum mencapai 5.500, itu pasti jual-beli lah', (itu) kata pak Boediono," sebut Mahfud.
"Itu pasti akan terjadi di 2024,tapi itu harus dilalui sampai akhirnya pemilu itu nanti pemilunya semakin lama semakin baik," sambungnya. ***