Menumbuhkan Ekonomi Sirkular dari Pemanfaatan Limbah: Inovasi Profesor ITS

- 13 Maret 2024, 14:30 WIB
Menumbuhkan Ekonomi Sirkular dari Pemanfaatan Limbah: Inovasi Profesor ITS
Menumbuhkan Ekonomi Sirkular dari Pemanfaatan Limbah: Inovasi Profesor ITS /Zona Surabaya Raya/

ZONA SURABAYA RAYA - Guru Besar ke-196 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof Ir I Dewa Ayu Agung Warmadewanthi ST MT PhD, mengangkat isu penting mengenai menumpuknya limbah industri sebagai masalah serius dalam pengelolaan dan pemanfaatannya. Dengan visi tersebut, Prof Wawa, panggilan akrabnya, mencanangkan konsep revolusioner pemulihan dan pemanfaatan energi dari limbah untuk memajukan ekonomi sirkular nasional.

Perempuan yang dikenal dengan dedikasinya dalam bidang lingkungan ini menyatakan bahwa pengelolaan sampah saat ini belum efektif dalam mengurangi volume sampah yang dihasilkan. Menurutnya, konsep konvensional Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) hanya memindahkan masalah sampah dari satu tempat ke tempat lain, yang sering kali berujung pada kebakaran di beberapa TPA dan dampak buruk terhadap kesehatan masyarakat sekitarnya.

Oleh karena itu, Prof Wawa menginisiasikan konsep pemulihan dan pemanfaatan energi dari limbah dan sampah sebagai solusi. Dengan menggabungkan konsep 3R (reuse, reduce, recycle) dan zero waste, ia menciptakan konsep ekonomi sirkular yang bertujuan untuk menghasilkan nilai ekonomi dari pengelolaan sampah.

Baca Juga: Menyingkap Mitos dan Fakta Apakah FB Pro Dikenakan Biaya? Ini Rahasia Menghasilkan Uang dari Facebook!

Menurut Prof Wawa, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 13 Maret 2024 menjelaskan konsep ini dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi dengan mengubah tradisi dan perilaku masyarakat dalam mengelola limbah. Selama ini, pengelolaan sampah di TPA cenderung menghilangkan nilai ekonomi dari limbah, namun dengan konsep ekonomi sirkular ini, nilai ekonomi limbah dapat dimaksimalkan.

Salah satu implementasi konsep tersebut adalah dalam pemulihan material fosfor, yang merupakan salah satu material langka yang bisa dipulihkan. Dalam penelitiannya, Prof Wawa menekankan bahwa proses pemulihan material bergantung pada nilai jual, kualitas produk, dan teknologi yang digunakan. Ia juga memperhatikan tiga aspek penting dalam proses pemulihan, seperti tingkat pH material, lama waktu proses, dan proses resirkulasi.

Selain itu, Prof Wawa juga menerapkan teknologi bio-cover dalam memanfaatkan limbah sebagai sumber energi, dengan harapan dapat menurunkan gas metana sebagai pemicu utama terbakarnya TPA. Dia juga merancang aplikasi Apps4SWAM untuk meningkatkan sistem daur ulang sampah dengan menghubungkan pemerintah, pengelola bank sampah, dan masyarakat.

Melalui inovasi dan penelitiannya, Prof Wawa berharap implementasi ekonomi sirkular dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan berkelanjutan. Ia optimistis bahwa dengan dukungan teknologi dan infrastruktur yang memadai, ekonomi nasional dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat.***

Editor: Budi W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x