TERBARU! 4 Varietas Bawang Merah Dikembangkan Oleh Pesantren Asal Probolinggo Ini, Berikut Jenisnya

- 15 September 2023, 13:51 WIB
Pengembangan tanaman bawang varietas di Probolinggo
Pengembangan tanaman bawang varietas di Probolinggo /Zona Surabaya Raya /Ahmad Saifullah /

ZONA SURABAYA RAYA -  Inovasi bidang pertanian dikembangkan oleh Pesantren Raudlatul Muta'allimien, Kelurahan/Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, Jawa Timur.

Pesantren tersebut mengembangkan 4 varietas tanaman bawang merah, yakni jenis batu ijo, super batu, super Philip dan jenis bawang merah lokal Probolinggo.

Sistem tanam bawang merah itu pun menggunakan dua cara berbeda, yaitu penanaman konvensional ala petani lokal dan penanaman kontemporer yang menggabungkan metode teori ilmiah dan empiris (pengamatan langsung-red).

Pengasuh Pesantren Raudlatul Muta'allimien, KH. Abdul Aziz, mengatakan proses pengembangan budidaya bawang merah 4 varietas tersebut, mendapat pendampingan dari Dosen Ilmu Pertanian Universitas Brawijaya, Malang

Baca Juga: Sejak Kecil Jadi Santri, Faisol Riza Maju Lagi Jadi Caleg DPR RI Dapil Probolinggo - Pasuruan, Ini Profilnya

"Pemilihan 4 varietas bawang merah ini, nantinya akan disesuaikan mana yang cocok dengan karakter tanah, sistem tanam dan perawatannya. Sehingga nanti akan diketahui jenis bawang merah apa dan sistem bagaimana yang sesuai dengan kondisi di sini," ungkapnya Jumat 15 September 2023.

Budidaya dan pengembangan tanaman bawang merah Pesantren Raudlatul Muta'allimien, didanai oleh Bank Indonesia (BI) dengan konsultan pertanian Universitas Brawijaya.

Program tersebut merupakan pilot project pendampingan pengembangan bidang usaha budidaya tanaman bawang merah sektor pertanian pesantren yang pertama di Indonesia.

Baca Juga: Kenapa Calon Pengantinnya Tidak Ditetapkan Sebagai Tersangka Kebakaran Bromo, Ini Kata Kapolres Probolinggo

"Tujuannya supaya pesantren betul-betul mulai memikirkan kemandirian ekonomi melalui berbagai sektor usaha, karena sumber pendapatan pesantren selama ini hanya berdasarkan pada uang iuran dan uang yang lain. Jadi pesantren nantinya dapat ditopang dari kapasitas ekonomi santri dan wali santrinya dengan perkembangan pertanian," terang Aziz.

Sektor pertanian, dikatakan Aziz, merupakan penyangga ekonomi yang kuat bagi pesantren. 

Selain dapat meningkatkan pendapatan pesantren, pertanian juga merupakan mayoritas profesi santri dan wali santri yang perlu terus dikembangkan agar menjadi ketahanan ekonomi keluarga.


Baca Juga: Kisah Inspiratif: Bermodal Kepercayaan, Warga Probolinggo ini Sukses Jalankan Bisnis Tour and Travel

"Kami juga memberikan edukasi kepada para santri dan masyarakat, bahwa basic utama pesantren itu rata-rata itu adalah petani. Tetapi karena banyak santri yang tidak paham sistem pertanian yang baik, potensi itu sulit untuk dikembangkan," terangnya.

Dosen Fakuktas Pertanian Universitas Brawijaya, Syamsul Hadi mengatakan, pihaknya dan Pesantren Raudlatul Muta'allimien mempelajari perbedaan dari karakteristik 4 varietas bawang merah yang ditanam.

"Pendampingan sebenarnya tidak hanya soal pertanian bawang merah, tapi juga akan mendampingi untuk produksi-produksi mikroba, pakan kambing termasuk untuk RPH (rumah potong hewan) dengan tujuan pengembangan enterpreneurship pesantren," ungkapnya.

Baca Juga: Kejebak Macet Imbas Perbaikan Jembatan Pajarakan, Paripurna Usulan Pemberhentian Bupati Probolinggo Molor

Untuk pertanian bawang merah, akan dilakukan kajian tentang kesuburan tanah dan sistem tanam. 

Dari 4 petak lahan yang dijadikan penelitian dan pengembangan itu, memiliki sistem berbeda-beda. 

"Fokus kami salah satunya mengembalikan kesuburan tanah, dengan banyak menambahkan pupuk kompos untuk menekan ketergantungan terhadap pestisida. Jadi pestisida ini dipakai jika benar-benar dibutuhkan saja," jelasnya.

Baca Juga: Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Probolinggo, Apresiasi Perbaikan Jalan Tegalsiwalan - Banyuanyar

Selain itu, penggunaan trap atau jaring pengaman dan perangkap serangga juga akan menggunakan sistem berbeda, yakni sistem jaring kurung dan sistem trap lampu.

Kepala Kantor Kemenag Kota Probolinggo, Fauzi yang ikut memantau langsung proses penanaman bibit bawang merah, mengapresiasi langkah Pesantren Raudlatul Muta'allimien dalam mengembangkan usaha pesantren.

"Kementerian Agama tentu sangat mendorong semua pondok pesantren untuk memiliki kemandirian dalam pembiayaan pesantren. Mudah-mudahan nanti pesantren yang lain juga mempunyai inovasi-inovasi dalam rangka kemandirian ekonomi," ujarnya.

Baca Juga: 44 Desa Mandiri di Probolinggo Terima Penghargaan Luar Biasa

Proses penanaman bibit 4 varietas bawang merah tersebut, juga dihadiri perwakilan Kemenag Pusat dan Kepala Kantor Kemenag Kota Probolinggo. Pendamping dan konsultan pertanian dihadiri pihak Universitas Brawijaya dan penyuluh pertanian Disperta Kota Probolinggo. ***

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah