Tahukah Anda, Berikut Efek Positif dan Negatif Mengonsumsi Minyak Ikan pada Pola Tidur

- 22 Maret 2023, 21:30 WIB
Ilustrasi Minyak Ikan
Ilustrasi Minyak Ikan /Pixabay/stevepb

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen minyak ikan mungkin bermanfaat untuk tidur. Dalam sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan di Nutrisi yang dilakukan selama 26 minggu, para peneliti memberi 84 peserta yang tidak makan ikan berminyak secara teratur baik plasebo atau asam lemak tak jenuh ganda omega-3. Peserta berusia antara 25 dan 49 tahun.

Bagi mereka yang menerima suplemen omega-3, para peneliti melihat lebih dekat perbedaan antara minyak kaya DHA dan minyak kaya EPA dan pengaruhnya terhadap tidur partisipan.

Hasil temuan penelitian mengungkapkan bahwa mereka yang mengonsumsi suplemen kaya DHA mengalami efisiensi tidur yang lebih besar dan tertidur lebih cepat daripada kelompok plasebo.

Konon, mereka yang berada di kelompok suplemen minyak kaya DHA mengatakan mereka merasa kurang istirahat dibandingkan mereka yang berada di kelompok plasebo.

Jika dibandingkan dengan mereka yang diberi minyak kaya EPA, kelompok DHA juga dilaporkan merasa lebih rendah energinya dan kurang siap untuk tampil. Berdasarkan temuan ini, mungkinkah minyak ikan juga berpotensi mempengaruhi tidur kita secara negatif juga?

Efek negatif minyak ikan pada pola tidur

Temuan dari studi kasus tahun 2015 yang diterbitkan dalam Oxford Medical Case Reports mengungkapkan kemungkinan adanya hubungan antara suplementasi minyak ikan dan insomnia.

Seorang pria berusia 50-an yang mengonsumsi suplemen minyak ikan EPA tinggi selama beberapa bulan sebagai bagian dari rencana perawatan komprehensif untuk depresi memberi tahu dokternya bahwa dia telah mengalami kecemasan umum, serangan panik, dan terbangun di tengah malam dengan kekhawatiran berlebihan dan sesak napas.

Setelah menghentikan penggunaan suplemen, gejala insomnia dan kecemasan pasien mereda, hanya untuk kembali lagi beberapa minggu kemudian ketika pasien mulai menggunakan dosis yang sama selama dua hari.

Sejak menghentikan suplementasi sepenuhnya, pasien tidak mengalami kekambuhan kecemasan atau insomnia.

Halaman:

Editor: Timothy Lie

Sumber: healthdigest


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah