Anda Pria dan Mengalami Kebotakan Dini? Simak Penjelasan Ahli Terkait Penyebab Rambut Rontok

- 23 Februari 2023, 15:06 WIB
Ilustrasi orang tanpa rambut atau botak./Pexels/
Ilustrasi orang tanpa rambut atau botak./Pexels/ /

 

ZONA SURABAYA RAYA - Bagaimana seseorang dapat mengalami kebotakan dini?

Jadi, jika Anda berusia remaja atau dua puluhan tahun dan tampaknya kehilangan banyak rambut, itu artinya Anda mengalami kebotakan sebelum waktunya.

Faktanya, sekitar separuh orang yang mengunjungi dokter tentang kerontokan rambut berusia kurang dari dua puluh tahun dan khawatir akan kebotakan dini.

Sebagian besar kasus kebotakan dini, seperti kebotakan pada umumnya, diawali dengan rambut yang mulai menipis.

Baca Juga: Penyakit Diabetes Dapat Mempengaruhi Kesehatan Tulang, Simak Cara Menghadapinya!

Anda mungkin mulai memperhatikan bahwa helai rambut yang tersisa di sikat Anda lebih halus dari sebelumnya.

Dan juga bahwa Anda melihat lebih banyak kulit kepala dari biasanya melalui rambut Anda.

Baca Juga: Ratusan Remaja di Surabaya Mengidap Diabetes, Dinkes: Hindari Makan Junk Food dan Minum Soda

Pada tahap ini, rambut rontok adalah jawaban yang paling mudah diterima.

Berikut penjelasan dari Dr Sunil Shrooff MBBS, FRCS, Dip. Urology, MS, ahli Urolog dan Bedah Transplantasi.

Apa Penyebab Kebotakan Dini?

Kerontokan rambut adalah bagian alami dari proses penuaan tubuh.

Faktanya sekitar 10% dari sekitar 100.000 rambut di kepala Anda saat ini sedang dalam tahap sekarat.

Lebih dari 100 di antaranya rontok setiap hari dan butuh waktu hingga enam bulan bagi folikel untuk meremajakan dan menghasilkan untaian baru.

Baca Juga: Tips Konsumsi Asupan saat Sahur dan Berbuka agar Tubuh tetap Fit ketika Menjalani Ibadah Puasa!

Selama hidup folikel rambut menjadi lelah dan layu sehingga semakin sulit untuk menghasilkan rambut baru.

Banyak pria mengalami kebotakan jauh sebelum usia tua, kadang-kadang pada awal usia dua puluhan.

Baca Juga: Lebih Banyak dari Sampah di Pasar, Ini 3 Cara Mengurangi Sampah Makanan dalam Rumah Tangga

Ini dikenal sebagai kebotakan pola pria prematur dan dimulai dengan surutnya garis rambut dan kulit kepala yang menipis.

Alasannya adalah peningkatan produksi testosteron setelah pubertas, yang dipecah menjadi hormon dihidrotestosteron (DHT) saat bersentuhan dengan enzim yang ditemukan di kulit.

DHT-lah yang menghambat kemampuan folikel untuk menghasilkan rambut baru di daerah mahkota dan dahi atas.

Sekitar 30% pria, dan sedikit wanita, menderita pola kebotakan pria (atau wanita). Hal tersebut dilatarbelakangi faktor keturunan.

Kecenderungan (seperti kecenderungan obesitas atau alkoholisme) dapat diatasi tetapi kerontokan rambut dini sukar untuk dihindari.

Kebotakan dini mempengaruhi banyak pria muda

Baca Juga: 3 Manfaat Kesehatan Donor Darah Ini akan Membuatmu Sadar akan Pentingnya KesehatanBaca Juga: Begini Kondisi Tubuh apabila Anda Mengonsumsi Oat Gandum Setiap Hari!

Penelitian ilmiah telah menghasilkan sejumlah pilihan untuk mengatasi dan memperlambat kebotakan.

Ada banyak produk di pasaran yang dapat membantu Anda meningkatkan penebalan rambut dan stimulasi pertumbuhan.

Ingat, kebotakan pola pria adalah proses yang tidak bisa disembuhkan.

Tetapi dengan melihat tanda-tanda awal dari garis rambut yang surut atau kulit kepala yang menipis, prosesnya dapat diperlambat secara signifikan.

Pengobatan transplantasi rambut terbukti mahal dan terkadang tidak efektif.

Pertimbangan terpenting adalah menjaga harga diri dan kepercayaan diri Anda dengan meminimalkan citra buruk yang digambarkan oleh kebotakan dini.

Alopesia androgenik prematur telah diidentifikasi setara dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Pola hormonal sejumlah besar pria dengan kebotakan dini, dalam beberapa hal mirip dengan pola hormonal wanita dengan sindrom ovarium polikistik.

Telah terbukti bahwa wanita dengan PCOS dapat memiliki kelebihan pertumbuhan rambut tubuh (hirsutisme) atau kebotakan.

Sejumlah hormon dalam metabolisme androgen bertanggung jawab atas gejala dan efeknya.

Testosteron darah diubah menjadi hormon yang disebut dihydrotestosterone yang secara langsung merangsang folikel rambut tubuh untuk tumbuh.

Kebetulan itu adalah hormon yang sama yang juga bertanggung jawab atas kerontokan rambut di kulit kepala.

Rambut tubuh tumbuh lebih banyak sebagai respons terhadap testosteron sementara folikel rambut kepala (mahkota) sebenarnya sensitif terhadap terlalu banyak testosteron dan akibatnya adalah kebotakan.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, ada penelitian yang menunjukkan bahwa ada predisposisi genetik terhadap kebotakan dini pada pria (sebelum usia 30 tahun) yang masih berhubungan dengan penyebab wanita penderita PCOS.***

Editor: Rangga Putra

Sumber: Medindia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah