Manusia Ular, Pria ini Kebal Gigitan Berbagai Jenis Bisa Reptil

- 16 Juli 2022, 16:32 WIB
Ilustrasi ular berbisa.
Ilustrasi ular berbisa. /Pixabay.

ZONA SURABAYA RAYA - Ular menjadi reptil paling berbahaya bagi manusia, karena gigitan dari racun atau bisanya bisa melumpuhkan bahwa mematikan seseorang.

Tercatat setiap lima menit seseorang, di suatu tempat, meninggal karena gigitan ular, sementara empat orang lainnya menjadi cacat permanen. Namun terdapat beberapa orang yang tetap mengambil risiko besar melakukan eksperimen dengan reptil ini.

Salah satunya yakni Tim Friede yang tinggal di negara bagian Wisconsin, Amerika Serikat (AS). Di mana dirinya memfilmkan ketika digigit ular beracun dan kemudian mengunggah videonya ke YouTube.

Namun demikian tak semua orang terkagum-kagum seperti penggemarnya di YouTube.

Baca Juga: Seram! Patung di Taman ini Ternyata Gunakan Gigi Manusia Asli

"Kita tidak mengetahui apa yang dilakukan orang-orang ini. Ini tidak etis dan berbahaya. Kami tidak bekerja sama dengan mereka," kata Dr Stuart Ainsworth dari Liverpool School of Tropical Medicine, dikutip ZonaSurabayaRaya.com. Sabtu 16 Juli 2022.

Dikatakan bahwa lembaganya merupakan salah satu yang sedang mencari penangkal racun baru dan universal. Biasanya vaksin baru pertama-tama dicoba pada tikus dan binatang laboratorium lainnya, percobaan pada manusia dilakukan dalam keadaan yang terkontrol setelah dianggap aman.

Namun dalam industri obat dunia memang kurang terdapat panduan dalam melakukan penelitian anti-bisa. Friede dengan tegas menyangkal pandangan bahwa dia membahayakan dirinya sendiri hanya untuk melonjakkan jumlah pengikut di media sosial.

Dikatakan lebih lanjut, hampir 3.000 spesies ular, hanya sekitar 200 jenis yang memiliki bisa yang dapat mematikan atau melumpuhkan manusia.

Baca Juga: Ngeri Hamburger Terbuat dari Daging Manusia Dijual di Maryland

Friede sendiri telah digigit lebih 200 ekor ular hidup dalam 20 tahun terakhir. Selain itu dia juga telah 700 kali lebih menyuntikkan bisa ke tubuhnya. Tak hanya itu, Friede juga memelihara sejumlah ular berbisa di halaman belakangnya.

Friede bekerja berdasarkan teori bahwa dengan menerima bisa dalam dosis kecil, seseorang dapat membangun sistem kekebalan tubuh.

Namun demikian, atas apa yang dilakukan pria tersebut, metodologinya ini sangat dikecam. Metode yang sama -dengan menggunakan binatang- sebenarnya membuat kita memiliki satu-satunya anti-bisa yang ada sekarang.

Cara memproduksi penawar bisa nyaris tidak berubah sejak abad ke-19. Racun dalam dosis kecil disuntikkan ke kuda atau domba, dan kemudian antibodi binatang dikumpulkan dari darahnya.

Baca Juga: Ikan Bergigi Manusia Ditemukan di Perairan Laut Amerika Utara

alasan kecaman terhada Friede bukannya tak beralasan, karena dirinya merupakan mantan supir truk, dan memang bukanlah ahli kekebalan dan dia tidak pernah kuliah di Universitas.***

Editor: Timothy Lie

Sumber: YouTube Friede Channel Liverpool School of Tropical Medicine


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x