Ritual Menanam Manusia Hidup di Fondasi Bangunan Agar Konstruksi Tahan Gempuran

- 27 Mei 2022, 15:55 WIB
ilustrasi Pekerja Konstruksi yang sedang mengambil akukan semen/Pixabay/ Bridgesward
ilustrasi Pekerja Konstruksi yang sedang mengambil akukan semen/Pixabay/ Bridgesward /

ZONA SURABAYA RAYA - Banyak mitos yang dipercaya masyarakat dan melekat dalam pikiran mereka. Salah satunya ritual tumbal yang dilakukan ketika ada pembangunan sebuah proyek.

Faktanya mitos tersebut tak hanya diyakini di Indonesia, namun juga di beberapa negara, salah satunya negara pusat kemajuan teknologi Jepang.

Hitobashira atau yang memiliki arti pilar manusia, ini merupakan praktik kejam di Jepang pada zaman kuno yang mengorbankan manusia.

Diketahui dalam praktik ini manusia dikuburkan hidup-hidup di bawah atau di dalam suatu tembok dengan skala yang besar seperti bendungan, jembatan atau kastil.

Baca Juga: Polisi Dalami Video Viral Ritual di Pantai Selatan Jember yang Akibatkan 11 Korban Tewas

Menurut keyakinannya, ritual yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan ini dilakukan sebagai doa kepada para dewa, yabg bertujuan agar bangunan tersebut tidak hancur oleh bencana alam ataupun serangan musuh.

Membanyangkan betapa kejinya ritual tersebut, siapa saja bisa dijadikan tumbalnya termasuk para pekerja yang dikubur hidup-hidup saat pengerjaan bangunan.

Tradisi hitobashira ini selalu berhubungan dengan pembangunan proyek-proyek yang kompleks dan berbahaya dengan pembangunan yang sulit.

Meski terjadi pada masa jauh sebelum era moderen, namun versi terkini dari legenda ini dapat ditemukan di Hokkaido.

Halaman:

Editor: Timothy Lie

Sumber: SISI TERANG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah