Penelitian Terbaru Mengungkap Risiko Demensia Terkait dengan Kualitas Tidur

8 Desember 2023, 06:00 WIB
Ilustrasi insomnia merupakan gangguan tidur yang sering dialami banyak orang. /freepik.com/tirachardz /

ZONA SURABAYA RAYA - Kualitas tidur yang terganggu atau kurang nyenyak pada malam hari dapat meningkatkan risiko demensia di kemudian hari.

Penelitian terbaru menyoroti pentingnya tahap tidur 'slow wave sleep' dalam mempengaruhi risiko demensia pada usia lanjut.

Peneliti senior Matthew P Pase, seperti melansir WebMD pada Jumat 8 Desember 2023 menekankan hubungan antara proses penuaan dengan penurunan frekuensi tahap tidur 'slow wave sleep'.

Baca Juga: Bye Bye Susah Tidur, Lakukan Hal ini Insomnia Kamu Lewat

Studi yang melibatkan 346 orang berusia rata-rata 69 tahun menemukan bahwa kurangnya tidur hingga ke tahap ini bisa meningkatkan risiko terkena demensia dalam waktu 17 tahun ke depan.

Hasil studi yang dipublikasikan di JAMA Neurology menunjukkan bahwa penurunan frekuensi tidur nyenyak dalam tahap 'slow wave sleep' memiliki kaitan dengan peningkatan risiko demensia sebesar 27 persen.

Bahkan, kondisi ini juga berhubungan erat dengan peningkatan risiko penyakit Alzheimer hingga 32 persen.

Baca Juga: Punya Gangguan Insomnia? Begini Cara Tidur Cepat Ala Tentara

Menariknya, peneliti menemukan bahwa kemampuan seseorang untuk mencapai tahap 'slow wave sleep' menurun seiring bertambahnya usia, mencapai puncak penurunan saat usia 75-80 tahun.

Hal ini memberikan sorotan terhadap pentingnya kualitas tidur dalam menjaga fungsi kognitif dan mencegah demensia.

Dr. Richard Isaacson dari Institute for Neurodegenerative Disease, yang tidak terlibat dalam studi ini, menyoroti bahwa fokus pada kualitas tidur malam hari juga perlu diperhatikan selain durasi tidur.

Baca Juga: BPJS Kesehatan: Cara Mudah dan Praktis Mendaftar Secara Gratis melalui Aplikasi Mobile JKN

Untuk mengoptimalkan kesehatan otak, penting bagi individu untuk menjaga kualitas tidur yang baik.***

Editor: Timothy Lie

Tags

Terkini

Terpopuler