Bagaimana Kegagalan dalam Persahabatan dapat Mempengaruhi Kesehatan Anda? Simak Selengkapnya

25 Maret 2023, 11:15 WIB
ILUSTRASI: Persahabatan /PEXELS/Labskiii/

ZONA SURABAYA RAYA - Persahabatan yang bermakna memainkan peran penting dalam kesehatan seseorang secara keseluruhan, seperti yang dijelaskan oleh Medical News Today.

Karena manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, orang cenderung berkembang ketika mereka terhubung dengan orang lain.

Evolusi telah membuat manusia menciptakan jaringan ini dengan orang lain untuk meningkatkan kemungkinan bertahan hidup dengan bekerja sama, berbagi makanan, dan memberikan perlindungan dalam jumlah.

Baca Juga: Telat bangun untuk Sahur? Jangan Panik, Berikut Solusinya dari Ahli Gizi

Di luar kebutuhan utama kita untuk bertahan hidup, persahabatan dapat bermanfaat dalam banyak hal.

The Mayo Clinic menyatakan bahwa persahabatan yang baik dapat meningkatkan kebahagiaan, mengurangi stres, meningkatkan tujuan dan rasa memiliki seseorang, meningkatkan kepercayaan diri, dan memberikan dukungan selama masa-masa traumatis.

Memiliki hubungan sosial yang kuat juga dapat menurunkan risiko terkena masalah kesehatan seperti depresi dan obesitas.

Dengan kebutuhan yang begitu kuat untuk menciptakan dan mempertahankan koneksi yang bermanfaat bagi kesehatan Anda, tidak mengherankan jika pertemanan yang gagal dapat berdampak signifikan dan berlawanan pada kesejahteraan seseorang.

Menurut Psychology Today, kehilangan persahabatan sangat menyakitkan bahkan sebanding dengan rasa sakit yang dirasakan setelah putus cinta.

Sebuah artikel di Time menambahkan bahwa akhir dari sebuah persahabatan seringkali tidak memiliki momen penutupan tertentu, yang membuat orang merasakan kesedihan yang berkepanjangan.

Lantas, bagaimana rasa sakit dan trauma dari persahabatan yang gagal memengaruhi kesehatan seseorang?

Baca Juga: Kapan Lailatul Qadar Ramadhan 2023? Begini Cara Meraih Malam Seribu Bulan yang Akan Melipatgandakan Pahala

Berikut adalah beberapa cara kesejahteraan Anda dapat terpengaruh ketika persahabatan gagal.

Isolasi sosial

Putusnya persahabatan dekat dapat mengubah kehidupan sosial Anda, terutama jika teman tersebut memiliki minat yang sama atau lingkaran sosial yang sama.

Seperti disebutkan dalam artikel Time, persahabatan yang gagal dapat menyebabkan perasaan cemas terkait dengan melihat orang itu dan mengetahui bahwa teman lain mungkin harus memihak.

Jika Anda mencoba menghindari orang itu atau teman bersama Anda, Anda mungkin merasa terputus dari jejaring sosial, yang dapat menyebabkan isolasi sosial dan kesepian.

Orang juga bisa mulai merasa terisolasi karena mereka menyimpan pergumulan persahabatan mereka untuk diri mereka sendiri karena malu daripada meminta bimbingan dari orang lain.

Menurut ulasan yang diterbitkan dalam American Journal of Lifestyle Medicine, kurangnya koneksi sosial dapat berdampak negatif pada kesehatan Anda dan kemungkinan meningkatkan risiko kematian pada usia yang lebih muda.

Selain itu, sebuah artikel di Society for Research in Child Development menunjukkan hubungan antara anak-anak dengan masalah penyesuaian dan isolasi sosial. Penelitian menegaskan bahwa persahabatan melindungi anak-anak dari efek negatif isolasi.

Pada orang dewasa yang lebih tua, isolasi sosial sebenarnya dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk demensia, penyakit jantung, stroke, depresi, dan kecemasan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

CDC menambahkan bahwa membangun hubungan sosial yang berkualitas dapat membantu orang dewasa di atas 50 tahun hidup lebih lama.

Depresi

Putusnya persahabatan bisa sangat menyakitkan dan membuat Anda menghadapi perasaan depresi, termasuk tidak berharga dan putus asa, menurut Psychology Today.

Meskipun merupakan gangguan mood dan masalah kesehatan mental, depresi dapat memanifestasikan dirinya dalam banyak cara yang dapat berdampak signifikan pada kesehatan Anda (melalui The Mayo Clinic).

The American Psychiatry Association berbagi bahwa gejala umum depresi adalah perasaan sedih dan bersalah yang berkelanjutan, kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya dinikmati, masalah dengan tidur dan nafsu makan, kesulitan fokus, tingkat energi berkurang, dan pikiran untuk bunuh diri.

Ketika gejala-gejala ini bertahan selama lebih dari dua minggu dan memengaruhi cara Anda berfungsi sehari-hari, kemungkinan besar Anda mengalami depresi daripada penurunan sementara dalam suasana hati Anda.

Jika Anda baru saja mengalami kehilangan persahabatan dan berpikir Anda mungkin menderita gangguan depresi, kabar baiknya adalah depresi dapat diobati.

Pertimbangkan untuk berbicara dengan profesional kesehatan mental dan mencari dukungan dari keluarga dan teman. Anda mungkin mendapat manfaat dari berbagai terapi yang diresepkan untuk Anda, seperti konseling atau pengobatan.***

Editor: Timothy Lie

Sumber: Medical News Today

Tags

Terkini

Terpopuler