PT Darmi Bersaudara, Tbk Target Laba Rp7 Miliar Sepanjang Tahun 2022

19 Juli 2022, 09:56 WIB
PT Darmi Bersaudara, Tbk /Zona Surabaya Raya/Layar Tangkap

ZONA SURABAYA RAYA - Dalam dua tahun belakangan ini PT Darmi Bersaudara mengalami masa sulit, hal itu karna adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.

Pada 2021, perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan produk kayu olahan itu, meraup penjualan Rp 5,06 miliar. Artinya, laba hanya sebesar Rp 147,44 juta.

Sedangkan angka penjualan perseroan mayoritas adalah ekspor.

Secara kuantitas setara dengan pengapalan 51 kontainer dengan volume kubikasi sebesar 1.030,26 meter kubik.

Baca Juga: Usai Veranosiliyana, Giliran Inez Gonzales Mengaku punya Anak dari Suami Zaskia Gotik, Sirajuddin Mahmud

Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh Direktur Utama PT Darmi Bersaudara, Tbk Nanang Sumartono Hadiwidjojo.

"Tentu bukan perkara mudah untuk menembus barrier tersebut, karena apa yang dihadapi Perseroan pada saat itu belum pernah terjadi pada tahun sebelum-sebelumnya," katanya, Surabaya, Jawa Timur, Senin 18 Juli 2022.

Nanang melaporkan bahwa angka penjualan perseroan mayoritas adalah profil penjualan ekspor sepanjang tahun 2021. Atau secara kuantitas setara dengan pengapalan 51 kontainer dengan volume kubikasi sebesar 1.030,26 M3.

Angka penjualan tersebut memang mengalami penurunan 93,17% atau Rp69,02 miliar bila dibandingkan dengan tahun 2020. Pos laba bruto turut mengalami penurunan Rp1,698 miliar atau turun 1.864,15% dari tahun sebelumnya.

"Namun perseroan menutup tahun 2021 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp147,44 juta, di mana laba ini mengalami penurunan 61,19% dari Rp379 juta pada tahun 2020," jelasnya.

Baca Juga: Jadi Syarat Masuk Kantor dan Mall, Ikuti Vaksin Booster Massal di Galaxy Mall Surabaya, 21-23 Juli 2022

Selama tahun 2021 lalu, perseroan harus memilih untuk tetap dapat membukukan laba sambil terus berupaya menemukan solusi terhadap permasalahan dampak pandemi, kelangkaan dan fluktuasi harga freight serta sewa kontainer yang masih belum kembali normal.

Usaha itu sedikit banyak mulai menunjukkan titik terang. Berkat networking effort yang konsisten dibangun oleh perseroan, tirai rintisan peluang usaha untuk 2022 ke depan mulai tersingkap.

Nanang memastikan bahwa hingga saat ini perseroan dalam kondisi sehat. Bahkan, ia menargetkan hingga akhir tahun 2022 mampu memberangkatkan 450 kontainer atau naik sekitar 85 persen dari tahun lalu.

Kemudian, ia juga menargetkan pengiriman 600 kontainer pada akhir tahun 2023 sebagai langkah ekspansi pasar maupun kapasitas.

Penjualan pada tahun 2022 juga diproyeksikan menyentuh angka Rp114,660 miliar dengan laba kotor sebesar Rp 19,222 miliar, sehingga menghasilkan laba bersih sebesar Rp 7,451 miliar. Hal ini dimungkinkan sejalan dengan asumsi penetapan target penjualan selama 2022 yaitu 450 kontainer.

"Sampai hari ini kita sudah ngirim 61 kontainer. Memang kita sedang bekerja keras untuk ini," tandasnya.

Perseroan dengan emiten KAYU ini juga memproyeksikan eksposur penjualan pada tahun 2022 naik menjadi Rp 114,660 miliar, menghasilkan laba kotor sebesar Rp 19,222 miliar. Sedangkan laba bersih perseroan mematok angka sebesar Rp 7,451 miliar.

Baca Juga: Profil dan Biodata Erina Gudono, Pacar Kaesang Pangerep: Pecinta Budaya Jawa dan Sosok Pendidik

Sementara, penjualan pada tahun 2023 diproyeksikan menyentuh angka Rp137,592 miliar dengan laba kotor sebesar Rp 23,066 miliar sehingga menghasilkan laba bersih sebesar Rp 8,941 miliar. Hal ini dimungkinkan sejalan dengan asumsi penetapan target penjualan selama 2023 yaitu 600 kontainer.

Nanang optimistis target tersebut tercapai. Apalagi, perseroan telah mencatat sejumlah langkah negosiasi dengan buyer terkait perjanjian jual beli saat harga freight mengalami kenaikan. Kemudian juga catatan tingkat inflasi 9 persen di seluruh dunia.

"Kondisinya sampai kapanpun kita terbiasa dengan ini. Makanya pemerintah kan optimistis sebagai Presidensi G20 bahwa kita tidak sama dengan Sri Lanka, kenapa? Karena Indonesia mempunyai material bahan baku dari dalam negeri. Itu yang menambah optimis kita," ucapnya.

Pada kurun waktu 6 bulan ke belakang ini, sejak Januari hingga Juni 2022, perseroan menerima kunjungan business matching dari perwakilan potential buyer yang berasal dari pasar Jepang dan kawasan Eropa yaitu Belanda, Bosnia, Polandia (membawahi area pemasaran Jerman, Perancis, Italia, Belgia dan Polandia sendiri). Sementara Kawasan Eropa Timur yaitu Ukraina serta Belarus serta dari India sendiri.

Tidak terkecuali potensi yang mulai terbuka ini pun datang dari Korea Selatan dan Amerika Serikat. Komunikasi bisnis itu disebut sebagai langkah rintisan pembukaan pasar baru dengan masing-masing perwakilan.

Ia berharap langkah rintisan ekspansi pasar ini dapat menemui momentum baiknya, setidaknya pada 2022 ini perseroan sudah mulai dapat mengapalkan kontainernya ke sana.***

Editor: Budi W

Tags

Terkini

Terpopuler