Prasasti Sangguran Bukti Sejarah Mataram Kuno Dirampas Bangsawan Inggris, Gubernur Jatim Khofifah Lakukan ini

- 30 Agustus 2023, 08:16 WIB
Inilah penampakan Prasasti Sangguran yang dirampas Inggris saat menduduki Indonesia. Artefak bersejarah itu kini berada di pekarangan milik keluarga Lord Minto di Skotlandia
Inilah penampakan Prasasti Sangguran yang dirampas Inggris saat menduduki Indonesia. Artefak bersejarah itu kini berada di pekarangan milik keluarga Lord Minto di Skotlandia /Instagram @khofifah.ip

ZONA SURABAYA RAYA - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berupaya memulangkan Prasasti Sangguran yang kini dikuasai keluarga Lord Minto, seorang bangsawan Inggris.

Khofifah Indar Parawansa tergerak membawa Prasasti Sangguran, karena menjadi bukti sejarah penting perpindahan ibu kota Mataram Kuno ke Jawa Timur (Jatim).

Prasasti Sangguran di Inggris Raya dikenal dengan nama Minto Stone. Prasasti ini ditemukan di daerah Malang, Jawa Timur, diambil dan dirampas oleh pasukan Inggris pada 1813.

"Dalam rangkaian kunjungan kerja di United Kingdom (UK) atau Inggris Raya, saya membagi rombongan antara lain Kadisdik Jatim yang juga Pj. Walikota Batu untuk melakukan upaya repatriasi atau pemulangan Prasasti Sangguran yang saat ini berada di Roxburghshire Skotlandia," tulis Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di akun Instagramnya @khofifah.ip, Rabu 30 Agustus 2023.

Baca Juga: Untuk Masyarakat se Jawa Timur, Gubernur Khofifah Beri Kado Pembebasan Pajak Kendaraan, Catat Penutupannya

Prasasti Sangguran Bernilai Tinggi

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by khofifah indar parawansa (@khofifah.ip)


Khofifah menjelaskan, bahwa prasasti ini merupakan artefak peninggalan Kerajaan Mataram Kuno atau Medang yang bernilai tinggi bagi sejarah di Indonesia.

Repatriasi Prasasti Sangguran ini telah dilakukan sejak 2004, namun sampai sekarang belum terwujud.

Baca Juga: Gubernur Jatim Khofifah Kalah! Kekayaan Nyaris Rp100 Miliar, Anna Muawanah Kepala Daerah Terkaya di Jawa Timur

"Untuk itu secara khusus saya menugaskan Pj. Walikota Batu untuk mengkomunikasikan ulang karena hingga saat ini, Prasasti Sangguran masih berada di pekarangan keluarga Lord Minto di Roxburghshire, Skotlandia," sambung Khofifah.

Semula prasasti ini ditemukan di Ngandat, daerah Malang. Daerah Ngandat sekarang menjadi Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur.

Sebagai informasi, Prasasti Sangguran berukuran tinggi 1,61 meter, lebar 1,22 meter, tebal 32 centimeter, dengan berat sekitar 3,5 ton. Dengan ukuran sangat besar, isi prasasti ini pun sangat panjang.

Pada bagian depan prasasti berisi 38 baris tulisan, bagian belakang sebanyak 45 baris, dan pada bagian kiri terdapat 15 baris tulisan. Dua baris pertama dari isi Prasasti Sanggurah ditulis menggunakan bahasa Sansekerta.

Baca Juga: Prediksi Khofifah Indar Parawansa Setelah Lengser dari Gubernur Jatim, Serius Maju Pilpres 2024?

Sedangkan seluruh bagian lainnya menggunakan bahasa Jawa Kuno.

"Jadi saya minta pak Pj. Walikota Batu untuk mengecek langsung sekaligus mengupayakan terkait langkah repatriasi," tandas Khofifah yang juga Ketua Umum Muslimat NU ini.

Prasasti ini dianggap menjadi budaya lokal Skotlandia, padahal asalnya dari Jawa Timur.

"Semoga dalam waktu dekat ada upaya lebih masif sehingga ke depan prasastinya bisa kita bawa kembali ke Indonesia khususnya Jawa Timur," papar Khofifah yang masa jabatannya sebagai Gubernur Jatim bakal berakhir Desember 2023 ini.

Baca Juga: Berani Maju Lagi di Pilgub Jatim 2024, Khofifah Diprediksi bakal Ditantang 3 Nama Kuat Ini!

Menurut Khofifah, artefak-artefak kuno dan benda-benda bersejarah termasuk Prasasti Sangguran memiliki nilai penting untuk dikembalikan ke asalnya.

"Karena dapat dijadikan sebagai referensi belajar di bidang pendidikan, kebudayaan, penelitian, dan kepariwisataan," terang dia.

"Prasasti ini adalah sumber informasi penting bagi kita semua masyarakat Indonesia khususnya di Jawa Timur. Karena, di sini tertuang sejarah perpindahan Ibu Kota Mataram Kuno ke Jawa Timur," lanjut Khofifah menegaskan.

Siapa Lord Minto yang Kuasai Prasasti Sangguran?

Ketika Indonesia dijajah Inggris sekitar 1811-1816, Prasasti Sangguran ini diambil dan dirampas.

Baca Juga: Eri Cahyadi Menyodok di Bursa Cagub - Cawagub Jawa Timur, Benarkah Calon Duet Khofifah di Pilgub 2024?

Prasasti ini kemudian diberikan oleh Kolonel Colin Mackenzie kepada Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Hindia Belanda kala itu.

Kemudian, pada 1812, Raffles memberikan Prasasti Sangguran kepada Lord Minto yang memiliki nama lengkap Gilbert Elliot Murray Kynynmound.

Lord Minto merupakan Gubernur Jenderal Inggris di India. Ia berperan penting ketika Indonesia jatuh ke tangan Inggris, yang kemudian mengangkat Raffles sebagai Gubernur Jenderal wilayah Hindia Belanda.

Pada 1813, Prasasti Sangguran diangkut dari Surabaya menggunakan kapal EIC milik Inggris menuju Kolkata, India, tempat Lord Minto bertugas.

Oleh karena itu, sejak awal abad ke-19 hingga sekarang, Prasasti Sangguran berdiri di pekarangan keluarga Lord Minto di Roxburghshire, Skotlandia. ***

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah