Waspada Terhadap Kencing Tikus, Warga Tulungagung Jadi Korban Meninggal

- 19 Januari 2023, 21:30 WIB
hama tikus yang terkena jebakan, dan menyerang tanaman padi pada lahan pertanian di KBB menjelang panen raya 2023.
hama tikus yang terkena jebakan, dan menyerang tanaman padi pada lahan pertanian di KBB menjelang panen raya 2023. /Kodar Solihat/DeskJabar

 

ZONA SURABAYA RAYA - Selalu jaga kebersihan dan perhatikan kondisi lingkungan, terutama dari bakteri dan kuman yang bisa mengganggu kesehatan.

Tercatat 3 warga di Tulungagung Jawa Timur menjadi korban meninggal dunia.

Ketiga warga yang meninggal dunia tersebut akibat tekena bakteri yang berasal dari kencing tikus.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, pada akhir Desember 2022 hingga awal Januari 2023 terdapat tiga warga meninggal dunia akibat bakteri leptosirosis.

Baca Juga: Curi Truk dan Pickup di Tulungagung, 2 Warga Malang Diciduk Polisi

Bakteri tersebut berasal dari air kencing tikus dan bisa menyebabkan penyakit.

Selain berasal dari air kencing tikus, bakteri leptospirosis bisa disebarkan melalui kotoran, dan juga gigitan tikus.

Proses terjangkitnya bakteri Leptospirosis ke dalam tubuh manusia bisa melalui luka yang ada di tubuh manusia, atau melalui makanan yang tercemar bakteri.

Atas temuan kasus tersebut, Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Didik Eka mengatakan tercatat dalam dua bulan terakhir terdapat 6 warga Tulungagung yang terkena penyakit tersebut.
Tiga diantaranya meninggal dunia, dan sisanya masih dalam perawatan.

Baca Juga: Jelang Tahun Baru Pantai Sine Tulungagung Sepi Kunjungan Pasca Terbitnya Info Potensi Tsunami dari BMKG

Sesuai rincian Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, sebaran Leptospirosis teridentifikasi di Desa Pandansari Kecamatan Ngunut terdapat 1 warga meninggal dunia.
Di Desa Dono Kecamatan Sendang 3 warga terjangkit dan 1 diantaranya meninggal dunia.
Selain itu juga ditemukan kasus di Desa Suruhanor Kecamatwn Bandung.

Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung menjelaskan,

Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Pak Didik Eka, dawuh, kecatet neng 2 sasi terakhir iki enek 6 warga Tulungagung seng kenek penyakit siji iki, wong 3 ninggal gek liyane iso mari gek jik dirawat.

Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung menjelaskan, pasca ditemukannya kasus leptospirosis di satu lokasi, maka langsung diambil sampel tikus di lokasi untuk pengujian.
Pengujian laboratorium dilakukan terhadap ginjal tikus, dan diperoleh hasil bahwa timus tersebut positif membawa bakteri leptospirosis.

"Ginjalnya kita uji laboratorium, hasilnya memang kita temukan tikus yang positif membawa bakteri ini," ungkap Didik Eka.

Mengenai gejala yang ditimbulkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung mengatakan bahwa awalnya mengalami demam tinggi, badan menggigil seperti kedinginan, lemas dan perut terasa mual, muntah, mata iritasi dan terasa nyeri di otot betis.

Gejala tersebut nampak pada 4 hingga 10 hari pasta tertular.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung menghimbau, jika mengalami gejala seperti tersebut di atas, maka segera melaporkan ke petugas kesehatan terdekat.

"Jika mengalami gejala itu segera lapor ke petugas kesehatan terdekat," kata Didik Eka.

"Kita imbau masyarakat tetap waspada dan hati-hati, terus membersihkan lingkungannya secara rutin," tutupnya.***

Editor: Timothy Lie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x