Siswa SMP Kota Probolinggo Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan Malang

- 2 Oktober 2022, 22:01 WIB
Ratusan warga Probolinggo mendoakan korban tragedi Kanjuruhan Malang./Zona Surabaya Raya /Ahmad Saifullah.
Ratusan warga Probolinggo mendoakan korban tragedi Kanjuruhan Malang./Zona Surabaya Raya /Ahmad Saifullah. /

ZONA SURABAYA RAYA - Pelajar SMP Kota Probolinggo, menjadi korban dalam Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang seusai laga pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Dalam Tragedi itu, menelan ratusan korban jiwa salah satunya warga Kota Probolinggo, pada Sabtu 1 Oktober 2022.

Supporter Aremania yang menjadi korban kerusuhan asal kota mangga dan anggur ini diketahui bernama Yanuar Dwi Bramastyo atau Tyo.

Tyo merupakan warga Jalan KH. Hasan Genggong Gang Berunding RT. 01 RW.04, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Terbesar ke 2 Dunia, Akankah Juragan 99 Mundur dari Presiden Arema FC seperti Azrul Ananda?

Almarhum Tyo yang merupakan putra bungsu dari seorang anggota TNI Angkatan Laut, Serda Joko itu masih duduk dibangku kelas 8 di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Namira Kota Probolinggo.

Jenazah Tyo tiba dirumah duka sekira pukul 15.00 WIB dan langsung dimakamkan pukul 16.00 WIB di Taman Pemakaman Umum (TPU) Makam Bujuk Legi depan SPBU Belo'an Probolinggo, Minggu 2 Oktober 2022.

Rio warga Wiroborang Kota Probolinggo, saat ditemui dipemakaman rekan sesama aremania, menyayangkan atas tragedi itu.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Panpel Arema FC atau LIB yang Salah? Menkopolhukam Mahfud MD Bocorkan Adanya Kejanggalan

Dirinya mengaku sangat kecewa terhadap pihak penyelanggara, dimana ada larangan dalam peraturan FIFA untuk penggunaan gas air mata

"Kebanyakan korban yang meninggal disana (Red-Stadion) akibat sesak nafas akibat semprotan gas air mata yang seharusnya tidak boleh digunakan sesuai dengan peraturan oleh FIFA," ucap Rio seusai mengantarkan Jenazah Tyo.

Rio juga sangat menyayangkan terhadap penyelenggara, karena saat kericuhan terjadi dan supporter akan exit stadion ternyata hanya beberapa pintu yang dibuka.

Beberapa pintu yang dibuka itu oleh penyelenggara tanpa membuka pintu alternatif lain untuk keluarnya para supporter ini.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Telan Ratusan Suporter Tewas, Taisei Marukawa Ikut Berempati ke Persebaya: Saya Terkejut

"Karena hanya beberapa pintu yang dibuka terjadilah desakan dipintu keluar tersebut ada yang terinjak - injak juga ada yang berteriak minta tolong akibat sesak nafas akibat desakan tersebut," singkatnya.

Rio berharap dengan adanya kejadian ini meminta semua pihak terkait baik dari penyelenggara maupun keamanan agar mengusut tuntas dan dievaluasi semaksimal mungkin.

"Harapan saya semoga pihak penyelenggara bisa mengusut tuntas, semoga ini kejadian yang terakhir kalinya dan tidak ada lagi korban berjatuhan saat diadakannya pertandingan laga dimanapun," harapnya.

Selain korban dari warga Kota Probolinggo, dua supporter lain yang berasal dari Kabupaten Probolinggo juga turut menjadi korban atas tragedi mencekamkan di Stadion Kanjuruhan Malang tersebut.

Dua korban dari Kabupaten Probolinggo atas tragedi Kanjuruhan malang tersebut yakni Rifki Dwi Yulianto warga Dusun Krajan, Desa Maron Wetan, Kecamatan Maron, serta Abian Hasiq Rifai warga dari Kraksaan Kabupaten Probolinggo. ***

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah