Pemkab Probolinggo Bantah Vaksin Ternak Yang Terpapar PMK Pakai Sunlight

- 23 Juni 2022, 08:34 WIB
Ilustrasi petugas kesehatan hewan sedang memeriksa hewan ternak sapi.
Ilustrasi petugas kesehatan hewan sedang memeriksa hewan ternak sapi. /Dokumen DPKHP Kabupaten Cianjur

ZONA SURABAYA RAYA - Pemkab Probolinggo, membantah pengakuan peternak yang melakukan vaksin terhadap ternaknya yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dengan menggunakan Sunlight, garam dan air cabai sebagai percobaan agar ternaknya bisa sembuh.

Menyikapi hal tersebut, Medik Veteriner Muda Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo drh. Nikolas Nuryulianto menyampaikan bahwa Diperta Kabupaten Probolinggo melalui dokter hewan/koordinator kecamatan bahkan petugas teknis kecamatan telah melakukan pelayanan penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) secara optimal kepada ternak milik masyarakat, khususnya Kabupaten Probolinggo.

“Badan Kesehatan Hewan Dunia menyatakan Indonesia bebas PMK sejak tahun 1990 dan kini tahun 2022 tidak ada satupun provinsi, kabupaten/ kota se-Indonesia yang siap dengan PMK,” katanya, Kamis 23 Juni 2022.

Niko menjelaskan, dokter hewan/petugas teknis peternakan kecamatan Kabupaten Probolinggo sejak 9 Mei 2022 hingga 22 Juni 2022 berjibaku memberikan pelayanan terbaik kepada ternak milik masyarakat agar bisa bertahan terhadap virus PMK.

Baca Juga: Peternak Sapi Perah di Probolinggo Merugi Rp 4 Miliar, Ulah Wabah PMK

“Hal ini dilakukan sambil menunggu datangnya vaksin PMK yang di import oleh pemerintah dan tidak lama lagi di distribusikan ke provinsi, kabupaten/kota yang terdampak PMK,” jelasnya.

Menurut Niko virus PMK memiliki kelemahan diantaranya adalah mati karena panas (direbus dalam air mendidih) selama 30 menit, mati karena desinfektan (penyemprotan kandang, ternak peralatan bahkan tamu yang keluar masuk).

Baca Juga: 7 Ribu Ternak di Kabupaten Probolinggo Terpapar Wabah PMK, 556 Ternak Sembuh

“Selain itu, virus PMK mati karena suasana asam (ph <6) : obat herbal diantaranya pemberian perasan air jeruk di mulut dam asam citrat untuk semprot mulut bahkan kuku yang luka), mati karena suasana basa (ph> 9) : obat herbal : rebusan daun sirih dan garam untuk membersihlkan mulut, larutan air garam untuk membersihkan kuku luka) dan mati karena sabun/detergen (digunakan untuk semprot kandang, peralatan dan lingkungan sekitar),” terangnya.

Halaman:

Editor: Budi W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x