Butuh 10 Miliar Perbaiki Jembatan Putus Diterpa Banjir Bandang

- 20 Januari 2022, 19:20 WIB
Seorang warga melewati sungai karena terputusnya jembatan akibat banjir bandang Probolinggo. /Zona Surabaya Raya.
Seorang warga melewati sungai karena terputusnya jembatan akibat banjir bandang Probolinggo. /Zona Surabaya Raya. /
 
ZONA SURABAYA RAYA - Tim Investigasi Pemkab Probolinggo mulai mengkalkulasi kebutuhan anggaran untuk pembangunan infrastruktur dua unit jembatan di Desa Gunggungan Kidul Kecamatan Pakuniran.
 
Tidak hanya menghanyutkan dua unit jembatan penghubung antar dusun di bagian hulu sungai, dampak banjir bandang yang kali ini cukup besar itu juga telah menghancurkan 4 (empat) titik plengsengan pada bagian hilir sungai.
 
Dua unit jembatan yang harus segera dikebut pengerjaannya tersebut diantaranya berada di Dusun Pancor Selatan dengan bentang sungai mencapai 50 meter dan satu lagi berada di Dusun Pancor Utara dengan bentang sungai mencapai 18 meter. Kedua struktur jembatan tersebut hanyut terbawa arus banjir bandang.
 
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Probolinggo Hengki Cahyo Saputra, mengatakan, agar jembatan lebih tahan lama, rencana pembangunan dua jembatan ini memang akan di desain dengan struktur bangunan yang permanen dan jauh lebih kuat dari yang sebelum-sebelumnya.
 
 
Menurut Hengki, untuk desain jembatan di bagian hulu sungai itu dipastikan desain jembatan gantung yang paling sesuai. Sedangkan untuk jembatan kedua sepanjang 18 meter dibutuhkan jembatan beton karena memang sebelumnya seringkali rusak karena hantaman banjir.
 
Sedangkan untuk perbaikan 4 titik plengsengan yang longsor di bagian hilir, dibutuhkan bangunan pengarah arus sungai (krib). Dengan adanya krib ini jika ada arus air yang besar akibat hujan, maka hantaman air tidak langsung menuju tebing lagi, sehingga umur plengsengan atau bronjong bisa tahan lama.
 
“Estimasi anggaran untuk dua unit jembatan dan empat titik plengsengan tersebut adalah Rp 10 miliar, dengan estimasi anggaran untuk jembatan gantung sepanjang 50 meter kurang lebih Rp 2 miliar dan untuk jembatan beton perkiraan mencapai Rp 4 miliar dengan lebar jembatan kurang lebih tiga meter,” jelasnya, Kamis 20 Januari 2022.
 
Hengki menjelaskan, untuk kepastian ketersediaan anggaran tersebut, pihaknya masih perlu berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terkait ketercukupan anggarannya. Oleh karena itu kolaborasi sumber anggaran APBN, APBD dan dana taktis bencana juga bisa menjadi solusi.
 
 
“Dana taktis ini besarannya hanya sebatas kedaruratan saja. Hari ini sedang kita hitung kebutuhan perbaikan darurat. Meskipun akses sementara berupa jembatan darurat yang penting masyarakat bisa beraktifitas dengan lancar dan kegiatan perekonomian tetap berjalan,” tutupnya. ***
 

Editor: Timothy Lie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x