Terjunkan K9 Cari Korban Erupsi Gunung Semeru, 25 Titik Berhasil Ditemukan

- 14 Desember 2021, 21:35 WIB
Terjunkan K9 Untuk Cari Korban Erupsi Gunung Semeru
Terjunkan K9 Untuk Cari Korban Erupsi Gunung Semeru /Zona Surabaya Raya/Anto
ZONA SURABAYA RAYA - Upaya untuk mencari korban erupsi gunung Semeru, Mabes Polri dan Polda Jatim mengerahkan 11 ekor anjing pelacak Unit Satwa K-9 dalam operasi pencarian korban, membuahkan hasil, Selasa 14 Desember 2021.
 
Belasan anjing K-9 itu, berhasil menemukan sedikitnya 13 jenazah korban, sejak hari kedua operasi pencarian berlangsung dari Minggu 5 Desember 2021 hingga Senin 13 Desember 2021.
 
Temuan tersebut bersumber dari 25 titik bau yang berhasil diendus anjing pelacak, dan menjadi petunjuk anggota satgas dari Tim SAR Gabungan dalam mengerahkan alat berat untuk melakukan penggalian skala besar mengunakan alat berat.
 
Belasan jenazah korban itu ditemukan di area pencarian di dua desa yang berlokasi di Kecamatan Candipuro, yakni di Desa Curahkobokan dan Desa Kampung Renteng. 
 
Unit Satwa K-9 yang dilibatkan itu berasal dari Baharkam Mabes Polri dengan lima ekor anjing, unit Satwa Polda Jatim dengan empat ekor anjing, dan Polres Malang Kota dengan dua ekor anjing.
 
 
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan, belasan ekor anjing unit satwa K-9 itu tetap akan disiagakan selama operasi pencarian yang dikomandoi satgas pencarian korban bencana alam Gunung Semeru berlangsung.
 
“Tentu ini merupakan komitmen kami sejak awal. Bahkan upaya pencarian korban juga termasuk operasi kemanusiaan aman nusa yang diperintahkan Kapolri. Kami akan menyiagakan unit satwa hingga berakhirnya operasi pencarian yang dikomandoi satgas,” katanya, Selasa, 14 Desember 2021.
 
Pihak satgas memerlukan tambahan kekuatan untuk memaksimalkan proses pencarian korban dalam cakupan wilayah yang lebih luas.
 
 
Perwira dengan tiga melati dipundak ini, menambah kan dalam hal ini Mabes Polri dan Polda Jatim, siap menambah unit satwa tersebut yang akan didukung dari berbagai porles jajaran Polda Jatim, ataupun kepolisian daerah lain. 
 
“Kami selalu mengevaluasi semua progres kinerja dari hari ke hari, selama operasi pencarian. Kami akan siap jika memang dibutuhkan unit satwa tambahan, dalam upaya perluasan medan pencarian korban,” tegas Gatot.
 
Meskipun perawakan anjing-anjing itu sepintas sangar dan garang, tapi para anggota kepolisian yang bertindak sebagai pawangnya, justru menamai mereka dengan sebutan atau panggilan yang terbilang lucu nan menggemaskan. 
 
Tujuannya, tentu menciptakan chemistry yang kompak, serasi, laiknya teman. Sehingga, dalam menjalankan berbagai macam tantangan misi yang diperintahkan oleh atasan, anjing K-9 dan pawangnya dapat melaksanakannya dengan penuh semangat.
 
Seperti Bripka M Sahid, yang berdinas di Baharkam Mabes Polri Ia menamai anjing K-9 yang diasuhnya itu dengan sebutan Lupita. Kemudian, Brigadir Andri, dari Unit Satwa Polda Jatim, ia menamai anjingnya, dengan sebutan Kimmy. Sedangkan, Iptu Imam dari Polres Malang, malah menamai anjingnya dengan sebutan Sola.
 
 
Mengingat medan operasi pencarian korban hilang yang terdampak bencana alam di sekitar lereng Gunung Semeru itu terbilang luas dengan karakteristik cuaca yang tak menentu. Tentu, kondisi kesehatan anjing K-9 yang bertugas di sana, tetap menjadi perhatian utama.
 
Tidak cuma memberikan asupan makanan dan minuman lebih banyak dari porsi biasanya, seperti di dalam markas. Demi menjaga kebugaran sang anjing, para pawang juga menyediakan vitamin penambah daya tahan tubuh khusus hewan, anjing.
 
“Merawat, memberi makan minum sebelum maupun sesudah melaksanakan termasuk pemberian vitamin,” pungkas Gatot.***

Editor: Julian Romadhon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah