Capaian Kinerja Pemprov Jatim Tahun 2022 Meningkat 1,29 Persen dari 2021

30 Maret 2023, 19:19 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah /Zona Surabaya Raya/dok

 

ZONA SURABAYA RAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun Anggaran 2022 di depan sejumlah anggota dan pimpinan DPRD Jatim, di Jalan Indrapura, Surabaya, Jawa Timur, Kamis 30 Maret 2023.

Dalam paparan Gubernur Khofifah, dia menyampaikan bahwa capaian kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2022 menunjukkan peningkatan atau capaian membanggakan.

Dari total 2.912 indikator program yang ada, sebanyak 97,70 persen telah tercapai dan menunjukkan peningkatan sesuai harapannya. Capaian kinerja di tahun 2022 kemarin tercatat meningkat 1,29 persen dari tahun 2021 lalu yang sebesar 96,41 persen.

Baca Juga: Tips Kulit Sehat Saat Puasa dari Ahli Dermatology, Salah Satunya Minum Cukup Air

Khofifah mengatakan, LKPJ ini adalah salah satu cara untuk mengukur capaian RKPD dari RPJMD yang telah memasuki tahun keempat. Serta ada peningkatan pencapaian dari program dan kegiatan di Tahun 2022 yang dijabarkan dalam 11 Indikator Kinerja Utama (IKU).

"Dalam harapan kita di tahun 2023 capaian kinerja Pemprov Jatim bisa terus meningkat," ungkapnya.

Gubernur Khofifah menjelaskan, Capaian kinerja Pemprov Jatim selama 2022 ini, tercermin dengan capaian kinerja 11 IKU. Pertama yaitu IKU indeks Pertumbuhan Ekonomi, dimana sepanjang tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Jatim baik, pertumbuhan mencapai 5,34 persen.

Baca Juga: Hyunda Kenalkan Mobil Barunya, Pengguna Innova yang Sudah Bosan Bisa Coba Fitur Premium Asal Korea Selatan

Nilai ini dipercaya mampu melebihi capaian pertumbuhan ekonomi nasional di angka 5,31 persen. Sekaligus memenuhi target dalam RKPD Tahun 2022, yaitu di rentang 4,42 – 6,12 persen.

"Laju Pertumbuhan ekonomi ini ditandai keberhasilan Jawa Timur yang diketahui berkontribusi sebesar 24,99 persen terhadap PDRB Pulau Jawa serta 13,98 persen PDB (Produk Domestik Bruto) di Indonesia. Selain itu, Jatim juga berhasil mempertahankan posisi sebagai penyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa setelah DKI Jakarta 29,64 persen," tukasnya.

Untuk indikator yang kedua lanjutnya, yaitu Indeks Theil, di tahun 2022, nilai Indeks Theil Jawa Timur 0,3147, sedikit di atas tahun 2021 yang sebesar 0,3120. Nilai Indeks Theil itu semakin besar menunjukkan ketimpangan yang semakin besar. Sedangkan Jawa Timur sendiri makin menunjukkan nilai ketimpangan yang semakin kecil.

Baca Juga: Raup Dana Ratusan Juta dari Korporat, Content Creator KOL Muhammad Carlos Bangkitkan Akses Pendidikan

"Raihan Indeks Theil tahun 2022 masih di bawah angka 0,4 yang artinya ketimpangan wilayah di Jawa Timur tergolong rendah. Bahkan, Jawa Timur masih mampu menjaga ketimpangan sebesar 0,0027 poin terhadap tahun 2021, lebih baik dari tahun sebelumnya yang sebesar 0,0043 poin," ungkapnya.

Capaian IKU ketiga yaitu persentase penduduk miskin di Jawa Timur, dimana September 2022, jumlah penduduk miskin di Jatim sebesar 10,49 persen atau menurun 0,10 persen atau 23,09 ribu orang terhadap September 2021.

"Jika diakumulasi, capaian penurunan kemiskinan Jawa Timur tertinggi secara Nasional untuk periode Maret 2021 hingga September 2022 mencapai 336.220," terangnya.

Baca Juga: Raup Dana Ratusan Juta dari Korporat, Content Creator KOL Muhammad Carlos Bangkitkan Akses Pendidikan

Khofifah menambahkan, berbagai upaya yang telah dilakukan Pemprov Jatim sepanjang tahun 2022 menghasilkan turunnya angka kemiskinan yang ekstrem menjadi tinggal 1,80 persen dari 2,23 persen di tahun 2021. Angka ini lebih rendah dari nasional yang berada di level 2,04 persen.

Selanjutnya, untuk pencapaian IKU Indeks Gini, jelas Khofifah terjadi peningkatan kesejahteraan penduduk dalam konteks ekonomi yang dapat diperlihatkan oleh terjadinya peningkatan pendapatan penduduk di suatu wilayah. Artinya, aspek pemerataan pendapatan merupakan hal penting sekaligus benjadi ukuran keberhasilan pembangunan.

"Indeks Gini Jawa Timur tahun 2022 paling baik dibandingkan nasional dan provinsi lain di Pulau Jawa yakni 0.365 sedangkan Nasional sebesar 0.381. Sementara itu provinsi lain seperti Jawa Tengan 0.366 dan DKI Jakarta serta Jabar sebesar 0.412. Ini menunjukkan ketimpangan pengeluaran masyarakat Jawa Timur tergolong rendah," jelasnya.

IKU kelima yaitu Indeks Pembangunan Gender (IPG), yang pada tahun 2022 capaian IPG Jawa Timur meningkat 0.41 poin dari tahun 2021 lalu yakni dari 91.67 bisa menjadi 92.08. Nilai ini melebihi IPG nasional yang secara nyata mencapai 91.63 poin.***

Editor: Budi W

Tags

Terkini

Terpopuler