Stok Beras Langka, Warga Probolinggo Menjerit karena Harga Meroket Selangit!

1 Februari 2023, 14:34 WIB
ILUSTRASI/ZONA SURABAYA RAYA/AHMAD SAIFULLAH /

ZONA SURABAYA RAYA - Harga beras di Kabupaten Probolinggo semakin hari semakin mahal. Mahalnya harga beras di Probolinggo itu, karena stok beras semakin menipis.

Mahalnya harga beras ini membuat rakyat Probolinggo menjerit, karena tidak sebanding dengan pemasukan yang ada.

Salah satu distributor beras UD Akas, Didit Adi Wijaya Sutanto menjelaskan, kalau stok beras di gudangnya, saat ini menipis.

Gudangnya yang berada di Jalan Mastrip Nomor 154 Kota Probolinggo tersebut, beras sudah hampir kosong.

Baca Juga: Rujak Erok-Erok Probolinggo bikin Gubernur Jatim Ketagihan hingga Tergoda Ngulek Sendiri

Namun jika dijual untuk mencukupi permintaan konsumen hanya mampu menyerap tiga hari saja.

Didit mengungkapkan, kalau kelangkaan beras ini sudah dialami sejak Juli 2022. Namun dirinya sepanjang meminimalisir siklus penjualannya.

Baca Juga: Bank Jatim Serahkan Bantuan CSR kepada Pemerintah Kota Probolinggo

Namun kalau tidak dikontrol beras yang ada di gudangnya tersebut tidak bisa mencukupi untuk kebutuhan hingga saat ini.

"Karena kalau tidak dikontrol penjualannya Ya sudah habis sekarang mas. Jadi kita ini tidak bermaksud menimbun agar bisa mencukupi permintaan konsumen jangka panjang,"paparnya.

Dengan adanya kelangkaan beras ini, tentu sangat berdampak pada harga beras di pasaran.

Seperti halnya pada beras yang kualitas paling buruk pun mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.

Sedangkan untuk beras yang kualitas rendah yang harga awalnya Rp 6,5 ribu saat ini menjadi Rp 8 ribu hingga Rp 9 ribu.

"Begitupun dengan beras yang kualitasnya cukup baik juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan,"paparnya.

Baca Juga: Pemkot Probolinggo Raih Rekor MURI,  dengan Melibatkan Siswa SMK Terbanyak

Bahkan untuk harga beras yang berkualitas bagus juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan bahkan di luar nalar.

Untuk beras berkualitas yang harganya awalnya hanya berkisar Rp 100.000, kini menjadi Rp 120.000 per 10 kilogramnya.

Baca Juga: 4 Tahun Kepemimpinan Walikota Probolinggo Habib Hadi Raih Sederet Prestasi 

“Penyebab kelangkaan ini kita mendapat kabar jika di daerah Pasuruan, ada petani yang baru tanam satu bulan, rusak semua ladangnya, karena curah hujan yang cukup tinggi,” paparnya.

Oleh sebab itu Didit berharap agar Pemerintah setempat, bisa mengupayakan bagaimana keluhan rakyat kecil.

“Kan kasihan mereka, untuk beras ini sendirikan merupakan kebutuhan pokok, kasihan jika seperti ini, selain harganya tinggi, stoknya pun juga menipis,”pungkasnya.***

Editor: Rangga Putra

Tags

Terkini

Terpopuler