Bus Terjun ke Sarangan - Tawangmangu Jawa Timur Akibat Fungsi Pengereman Tak Baik

6 Desember 2022, 11:08 WIB
Petugas dari Polres Magetan sedang menyelidiki bus Semeru Putra Transindo yang masuk jurang di Jalan Raya Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu 4 Desember 2022. ANTARA/Louis Rika. /

 

ZONA SURABAYA RAYA - Ditlantas Polda Jatim bersama Subdit Gakkum Polri telah melakukan analisis dan Focus Grup Discussion tentang kecelakaan bus pariwisata H 1470 AG yang terjun dipinggir jalan tembus Sarangan - Tawangmangu Minggu 4 Desember 2022, yang mengakibatkan 7 orang meninggal dunia dan lain mengalami luka luka.

Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol M Taslim Chairuddin Berdasarkan fakta lapangan berupa keterangan saksi saksi kemungkinan terbesar yang menjadi faktor penyebab kecelakaan adalah tidak berfungsinya sistem pengereman.

Hal ini disimpulkan berdasarkan keterangan bahwa bus sudah berhenti beberapa kali untuk memperbaiki sistem rem.

Hasil ini, imbuh Dirlantas Polda Jatim pada dasarnya adalah merupakan jawab atas beberapa pertanyaan kita, atas kronologis peristiwa laka, dimana saat memasuki jalan menikung dan menurun bus seharusnya berbelok ke kiri namun bus tetap melaju kedepan, menabrak besi pembatas jalan ( gadril), dan selanjutnya jatuh ke jurang.

Baca Juga: VIDEO Kronologi Kecelakaan di Surabaya yang Tewaskan Remaja 17 Tahun Akibat Pesta Miras, Mobilnya Remuk

Akibatnya 7 orang meninggal akibat terjepit sementara yang tidak terjepit, 32 orang luka ringan dan 13 orang aman aman saja.

Kendati kita prihatin atas korban yg meninggal dunia dan luka luka laka lantas, ini masih termasuk beruntung karena bus berhenti tertahan pohon, kalau seandainya tidak maka dimungkinkan korban bertambah banyak.

Baca Juga: Kecelakaan di Lintasan KA tanpa Palang Pintu Sidoarjo, Kereta BBM Melesat Tabrak Avanza

Kombes Pol. M Taslim Chairuddin pihaknya menghimbau, bahwa dalam konteks laka seperti ini, kalau sudah terjadi, Polri seakan hanya menjadi pemadam kebakaran, menangani kasus yang sudah terjadi.

Pada tataran pencegahan diambang gangguan, kita hanya sebatas menjaga, mengatur dan patroli dengan harapan kehadiran polri menekan pengguna jalan untul tidak melanggar.

Dalam konteks pencegahan pada situasi potensi, kita sangat berharap keterlibatan semua pihak, termasuk penumpangnya itu sendiri.

Misalnya penumpang harus bertanya usia kendaraan, jika sudah cukup tua, mereka menolak atau setidaknya jumlah penumpang harus dikurangi.

Atau kalau tidak mereka tahu sistem pengereman tidak berfungsi baik, mereka menolak melanjutkan perjalanan atau minta diganti bus, lebih baik sedikit terlambat daripada mempertaruhkan nyawa seperti ini.

Masih kata perwira dengan tiga melati dipundak saya sampaikan ini tidak dengan maksud melukai perasaan keluarga, yang saat ini sedang berduka.

"Hal ini saya sampaikan karena sebentar lagi kita memasuki musim libur natal dan tahun baru, kemungkinan akan terjadi peningkatan mobilisasi masyarakat yang akan melaksanakan liburan, ke tempat rekreasi termasuk di dalamnya telaga sarangan Magetan.

"Khusus bus yang dari arah Solo / Karang anyar/ Jateng, benar benar harus di waspadai, saya merekomendasikan ada pos pam taktis dari wilayah Jateng lengkap, polri, dishub dan komponen lain, untuk mengecek kondisi bus, sopir, jumlah penumpang, kondisi alam, dan sebagainya, agar peristiwa yang memprihatinkan ini tidak terulang.

"Untuk internal Jatim sendiri," tegas Taslim, "insyaallah akan kami jadikan peristiwa ini sebagai acuan khususnya untuk destinasi yang kondisi jalannya naik turun cukup tajam."

Kepada perusahaan angkutan, tambah Dirlantas Polda Jatim juga berharap, mereka tidak hanya berorientasi keuntungan tapi juga memikirkan dampak atas penggunaan kendaraan milik mereka, jika menghadapi medan berat seperti ini benar benar jadi atensi, kondisi kendaraan harus bagus, penumpang dibatasi dan pengemudinya betul betul diberikan mereka yang berpengalaman.

Diketahui, sebuah bus pariwisata mengangkut 55 orang terjun ke jurang di pinggir jalan Raya Sarangan-Tawangmangu atau jalan tembus Cemoro Sewu-Sarangan tepatnya di atas Wisata Lawu Green Forest (LGF) Kelurahan Sarangan, Plaosan, Magetan, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022) pukul 11.00 WIB.

Bus bernopol H 1470 AG itu terjun ke jurang sedalam 30 meter usai menghantam guardrail atau pembatas jalan hingga rusak.

Diduga, bus pariwisata tersebut mengalami gangguan fungsi rem. Mesin bus dalam kondisi mati sebelum akhirnya menabrak guardrail atau pembatas jalan hingga akhirnya jatuh ke jurang sedalam 30 meter.

Total ada 7 orang meninggal dunia termasuk sang pengemudi bus. Jenazah sudah dipulangkan ke Kota Semarang pada Minggu (4/13/2022) pukul 19.30 WIB. Kemudian, 31 korban dinyatakan luka-luka. Semua korban luka sudah diantar untuk sebagian pulang dan dialih rawat di RSUD Wongsonegoro Semarang, pada Senin (5/12/2022) pukul 14.12. WIB***

Editor: Rangga Putra

Tags

Terkini

Terpopuler