Kembali Meletus, Begini Sejarah Erupsi Gunung Semeru, Kawah Jonggring Seloko jadi Misteri

6 Desember 2021, 11:00 WIB
Puncak Gunung Semeru sebelum erupsi yang terekam kamera melalui pesawat terbang yang dikendalikan Andrea Ramadhan. / Foto tangkapan layar dari YouTube Andrea Ramadhan /

ZONA SURABAYA RAYA- Gunung Semeru kembali menunjukan kekuatannya lewat erupsi yang terjadi pada Sabtu 4 Desember 2021.

Semeru kembali memuntahkan material vulkaniknya ke arah Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang dan membuat area sekitar terdampak dan hingga saat ini telah memakan korban jiwa.

Erupsi Gunung Semeru memiliki sejarah panjang yang sejak pertama kali meletus pada tahun 1818 silam.

Sayangnya tidak banyak informasi yang dapat digali dari meletusnya Gunung Semeru yang terjadi pada 1818 hingga 1913. 

Baca Juga: Ya Allah...! Ibu dan Anak Ditemukan Tewas Berpelukan di Reruntuhan Rumah yang Tertimbun Abu Gunung Semeru

Dilansir dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geolagi (PVMBG) aktivitas erupsi vulkanik pertama dengan durasi panjang yang tercatat terjadi pada tahun September 1942 sampai Februari 1942.

PVMBG menyebutkan, saat itu letusan Semeru sampai di lereng sebelah timur dengan ketinggian 1.400 hingga 1.775 meter.

Pada saat itu material vulkanik yang di muntahkan Semeru berdampak hingga tertimbunnya pos pengairan Bantengan.

Gunung Semeru merupakan salah satu gunung api aktif yang sering melakukan aktivitas vulkaniknya. Tercatat pada Tahun 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955 - 1957, 1958, 1959, 1960.

Tak sampai di tahun 1960, pada 1 Desember 1977, erupsi Semeru kembali memuntahkan lava dan awan panas yang berdampak hingga jarak 10 kilometer di Besuk Kembar, Lumajang.

Baca Juga: VIDEO: Ini Pesan Juru Kunci Gunung Semeru Jawa Timur Sebelum Meletus

Volume endapan material vulkanik yang terjadi akibat erupsi Semeru saat itu mencapai 6,4 juta m3. Awan panas juga menyembur hingga melewati wilayah Besuk Kobokan. 

PVMBG juga mencatat aktivitas erupsi Gunung Semeru pada 1990, 1992, 1994, 2002, 2004, 2005, 2007 dan 2008. Pada tahun 2008, tercatat beberapa kali erupsi, yaitu pada rentang 15 Mei hingga 22 Mei 2008.

Teramati pada 22 Mei 2008, empat kali guguran awan panas yang mengarah ke wilayah Besuk Kobokan dengan jarak luncur 2.500 meter.

Data dari PVMBG juga menyebutkan bahwa aktivitas Gunung Semeru berada di kawah Jonggring Seloko. Kawah ini berada di sisi tenggara puncak Mahameru.

Kawah ini memang menjadi misteri, dengan kekuatannya yang dahsyat saat erupsi.

Baca Juga: VIRAL, Sebelum Meletusnya Gunung Semeru, Ada Video Viral Utusan Nyi Roro Kidul: 2021 – 2025 Ada Gejolak Besar

Sedangkan karakter letusannya, Gunung Semeru ini bertipe vulkanian dan strombolian yang terjadi 3 - 4 kali setiap jam.

Karakter letusan vulcanian berupa letusan eksplosif yang dapat menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk sebelumnya.

Sementara, karakter letusan strombolian biasanya terjadi pembentukan kawan dan lidah lava baru. 

Gunung Semeru sendiri saat ini berada pada status ‘waspada’ dan PVMBG telah mengeluarkan rekomendasi keamanan bagi masyarakat yang berisi sebagai berikut.

Pertama, masyarakat, pengunjung atau wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. 

Baca Juga: 13 Orang Tewas, 98 Luka, dan 902 Mengungsi Akibat Erupsi Semeru

Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

Kedua, masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.

Ketiga, perlu diwaspadai  potensi luncuran di sepanjang lembah  jalur awan panas Besuk Kobokan.

Keempat, mewaspadai ancaman lahar di  alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru, mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.

Terkait dengan perkembangan erupsi Gunung Semeru, BNPB mengimbau warga untuk tetap waspada dan siaga dengan memperhatikan rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh PVMBG. BNPB terus memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD setempat dalam penanganan darurat erupsi. ***

 

Editor: Ali Mahfud

Sumber: PVMBG

Tags

Terkini

Terpopuler