Bercampur Racun, Obat Diet asal China Tewaskan Bayi Perempuan tak Berdosa

- 25 Desember 2021, 12:48 WIB
Ilustrasi Bayi. Bercampur Racun, Obat Diet asal China Tewaskan Bayi tak Berdosa
Ilustrasi Bayi. Bercampur Racun, Obat Diet asal China Tewaskan Bayi tak Berdosa /pexels @ryutaro tsukata

ZONA SURABAYA RAYA- Seorang bayi tak berdosa tewas akibat makan cokelat penurun berat badan milik ibunya. Cokelat yang ternyata obat diet asal China itu ternyata bercampur zat kimia. Bahkan diduga mengandung racun.

Peristiwa nahas ini terjadi di Xuzhou, Provinsi Jiangsu, China. Sedang bayi yang menjadi korban berjenis perempuan dan baru berusia dua tahun.

Polisi setempat turun tangan dan menangkap 34 orang dari berbagai daerah di China, yang diduga terlibat dalam pembuatan dan peredaran obat diet tersebut.

Otoritas China sejak 2010 melarang produksi, penjualan, dan penggunaan sibutramine yang bisa mengurangi nafsu makan itu karena berpotensi merusak sistem kardiovaskular.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING, Prediksi Skor, Line Up dan H2H Indonesia vs Singapura di Piala AFF 2020: Laga Hidup Mati!

Menurut KUHP China, siapa saja yang kedapatan mencampurkan zat beracun atau zat adiktif lainnya ke dalam makanan untuk diperjual-belikan dapat dikenai hukuman penjara tidak lebih dari lima tahun.

Jika perbuatannya bisa menyebabkan hilangnya nyawa orang lain, hukumannya lebih berat, bisa seumur hidup atau penjara selama tujuh tahun.

Dikutip dari Antara, Sabtu 25 Desember 2021, bayi nahas tersebut tiba-tiba makan cokelat penurun berat badan milik ibunya sehingga harus dilarikan ke rumah sakit pada bulan Maret lalu untuk mengeluarkan isi perutnya.

Namun nyawa bayi itu tidak tertolong karena overdosis obat diet yang menyebabkan sesak napas dan gagal jantung, demikian media China melaporkan pada Jumat.

Keluarga korban lalu menghubungi polisi yang kemudian mendeteksi adanya kandungan zat kimia penekan nafsu makan pada bayi tersebut dengan memeriksa sampel pada liver, air seni, dan darah.

Baca Juga: Prediksi Skor Aston Villa vs Chelsea Hari Senin 27 Desember 2021, Ujian Berat Steven Gerrard

Dalam penyelidikan, obat diet itu semula merupakan obat untuk depresi.

"Zat itu semula digunakan untuk mengatasi depresi, namun kemudian secara luas digunakan untuk menurunkan berat badan setelah efek penurunan berat badan seseorang ternyata lebih bagus daripada efek anti-depresi," kata Geng Zhi, ahli bedah kadiovaskular dari Rumah Sakit Nanjing Medical University dikutip China Daily.

Polisi kemudian mendapati cokelat beracun itu dibeli ibu korban melalui internet.

Polisi menangkap 34 orang dari 14 provinsi di China sekaligus menyita beberapa cokelat dan tablet ilegal.

"Beberapa di antara tersangka adalah remaja perempuan yang memperjual-belikan cokelat dan tablet penurun berat badan secara ilegal," kata Li Juan selaku jaksa penuntut umum Distrik Quanshan, Kota Xuzhou. ***

 

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah