ZONA SURABAYA RAYA - Penduduk Pulau Yap menggunakan batu sebagai mata uangnya selama berabad-abad. Batu yang biasa disebut dengan Batu Rai ini digunakan sebagai alat transaksi untuk jual beli.
Ciri batu yang berasal dari campuran antara batu aragonit dan kalsit ini memiliki lubang pada bagian tengahnya
Sementara untuk tingginya mulai dari 7 sentimeter hingga yang terbesar 12 meter, dengan berat hingga 7 ton.
Tak heran, Batu Rai menjadi mata uang terbesar di dunia.
Menariknya lagi, sebenarnya Batu Rai bukan asli dari Pulau Yap, melainkan digali dari tambang di Palau Palau, 400 kilometer dari Yap.
Karena dibawa dari tempat yang jauh, penduduk setempat pun sangat menghargai mata uangnya
Untuk menentukan nominal yang terkandung di batu bisa dilihat dari dua faktor. Makin besar nilainya, maka makin besar ukuran dan cerita di balik pengangkutan batu.
Sayangnya, penggunaan batu sebagai mata uang ini terhenti pada awal abad 20. Hal ini lantaran adanya konflik antara Spanyol dan Jerman, yang berimbas hingga ke daerah Yap dan sekitarnya.
Baca Juga: Disebut Ilmuan Dunia, Faktanya Einstein dan Tesla Saling Berseteru Tentang Teori Fisika
Selain itu, saat pasukan Kekaisaran Jepang mengambil alih Yap selama Perang Dunia II, banyak Batu Rai yang digunakan untuk material konstruksi atau jangkar kapal yang membuat batu-batu tersebut semakin berkurang jumlahnya.
Walau sekarang penduduk Yap lebih memilih menggunakan mata uang modern untuk transaksi ekonomi sehari-hari, penggunaan Batu Rai sendiri masih digunakan untuk transaksi sosial yang penting dan bersifat tradisional.
Para penduduk Pulau Yap masih menggunakan batu tersebut di acara-acara, seperti pernikahan, warisan, atau sebagai tanda aliansi antara dua keluarga.***