ZONA SURABAYA RAYA - Gambar buah semangka menjadi ramai dibicarakan setelah diketahui menjadi simbol dukungan untuk Palestina.
Berbagai bentuk ilustrasi terpampang dijejaring sosial, hampir seluruh masyarakat mensuarakan dengan memposting gambar buah semangka.
Bagaimana bisa buah yang dagingnya berwarna merah berair ini menjadi simbol dukungan untuk Palestina?
Baca Juga: Pernyataan Presiden Mahmoud Abbas: Hamas Tak Merepresentasikan Rakyat Palestina!
Buah Semangka Menjadi Simbol Palestina
Dilansir dari Laman Time, simbol ini muncul pada tahun 1927 Setelah perang selama 6 hari.
Pada saat itu tentara Israel berhasil mengambil alih bagian tepi Barat dan Gaza. Pemerintah Israel menyuarakan jika mengibarkan bendera Palestina akan diberikan sanksi.
Tidak hanya melarang untuk mengibarkan bendera, melukis dengan menggunakan kombinasi warna bendera Palestina juga dilarang.
Untuk menghindari larangan itu orang-orang Palestina mengakali dengan menggunakan semangka. Saat dibelah kombinasi warna semangka menyerupai bendera dari Palestina.
Baca Juga: Mengenal Hamas dan Kiprahnya di Tanah Palestina, yang Sukses Bikin Israel Kalang Kabut
Namun pemerintah Israel menyadari akan hal tersebut. Larangan tersebut diperluas tidak cuma dibendera melainkan juga digambar semangka atau mencangkup ketiga warna tersebut.
Seniman Sliman Mansour mengatakan kepada The National pada tahun 2021 bahwa pada tahun 1980, pemerintah Israel menutup sebuah pameran 79 galeri yang berada di Ramallah.
Pada tahun 1993, pejabat Israel mencabut larangan terhadap bendera Palestina, sebagai perjanjian dari Oslo (Oslo Accords).
Namun pada januari 2023 Mentri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir kembali mengintruksikan untuk menyita bendera Palestina dari khalayak umum.
Baca Juga: Mencekam, Dua Hari Perang Israel VS Palestina Ribuan Korban Menangis di Bawah Serangan Rudal
Pada bulan Juni, Zazim organisasi masyarakat Arab-Israel mensuarakan protes atas penyitaan bendera.
Seiring dengan protes ini, gambar-gambar semangka terpampang dibeberapa taksi di Tel Aviv.
"Pesan kami kepada pemerintah jelas, kami akan selalu menemukan cara untuk menghindari larangan yang tidak masuk akal dan kami tidak akan pernah berhenti berjuang untuk kebebasan berekpresi dan demokrasi" Kata direktur Zazim.***